“Jemaah sudah mengeluarkan ratusan juta rupiah untuk beribadah, mereka berhak atas sistem yang bersih,” tegasnya.
Publik kini menanti langkah tegas KPK untuk menuntaskan kasus yang mencoreng penyelenggaraan ibadah haji ini.
Banyak masyarakat berharap, penegakan hukum tidak berhenti di level biro perjalanan, tetapi juga menyentuh oknum pejabat yang mengatur kuota di pusat.
Dengan nilai kerugian negara yang fantastis dan jumlah pihak terlibat yang begitu besar, kasus ini berpotensi menjadi salah satu skandal haji terbesar dalam sejarah Indonesia.
Transparansi data, digitalisasi izin, dan sinergi antara Kemenag, KPK, dan BPK disebut menjadi kunci untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap pengelolaan haji Indonesia.***
Artikel Terkait
KPK Buka-bukaan! Pertemuan AMPHURI dan Yaqut Cholil Soal Kuota Haji Tambahan Didalami, Ada Sinyal Korupsi?
KPK Periksa Ketua AMPHURI dan HIMPUH dalam Kasus Kuota Haji, Kerugian Negara Capai Rp1 Triliun
KPK Pastikan Kasus Korupsi Kuota Haji Tidak Sentuh Pejabat Kanwil Kemenag
Menteri Haji Datang ke KPK, Skandal Kuota Haji Rp1 Triliun Dibongkar, Publik Tunggu Langkah Bersih-Bersih Ibadah Suci
KPK Ungkap Pengembalian Uang Puluhan Miliar dari Kasus Kuota Haji, Dugaan Kerugian Negara Tembus Rp1 Triliun