Warganet di media sosial menyoroti pentingnya Kemenko Polkam lebih proaktif dalam merespons isu keamanan digital, radikalisme, dan geopolitik regional.
“Jangan hanya jargon, revitalisasi harus terasa dampaknya,” tulis seorang pengguna X. Komentar serupa banyak bermunculan, menunjukkan ekspektasi besar agar kementerian ini tidak sekadar sibuk dengan urusan internal, tetapi benar-benar hadir menjaga ketertiban dan stabilitas.
Komitmen Djamari Chaniago untuk melanjutkan agenda revitalisasi organisasi di Kemenko Polkam menjadi langkah penting di awal masa jabatannya.
Meski tanpa perubahan struktur besar, arah kebijakan ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan zaman yang semakin kompleks.
Baca Juga: Uang Terkait Korupsi Kuota Haji Khalid Basalamah Masih Dihitung KPK, Nilainya Bisa Capai Miliaran
Publik menunggu implementasi nyata, apakah revitalisasi benar-benar membuat Kemenko Polkam lebih gesit, transparan, dan adaptif terhadap tantangan politik serta keamanan negara.
Jika berhasil, langkah ini bisa menjadi warisan penting bagi tata kelola keamanan nasional yang lebih modern dan efektif.
Ke depan, tantangan terbesar Djamari bukan hanya mengawal revitalisasi, melainkan memastikan setiap kebijakan benar-benar memberi rasa aman dan stabil bagi masyarakat Indonesia.***
Artikel Terkait
Harapan Baru! Polri Direformasi Besar-besaran di Era Prabowo Tanpa Stigma 'No Viral No Justice' untuk Dapat Keadilan
Kasus Korupsi Kredit Sritex Makin Panas, 3 Tersangka Resmi Diserahkan ke Kejari Surakarta!
KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Kuota Haji, Dugaan Kerugian Negara Capai Rp1 Triliun
Presiden Prabowo Resmi Tunjuk Erick Thohir Jadi Menpora, Publik Ramai Prediksi Era Baru Olahraga Indonesia
RUU Perampasan Aset Dibahas Lagi Usai Demo Besar, Pengamat Peringatkan Elite Soal Risiko Politik dan Ujian Moral