Baru 2 Hari Jadi Menkeu, Purbaya Langsung Kapok Dihujat Netizen Kini Janji Komunikasi Kalem, Beneran Bisa Tahan Lidah?

photo author
- Rabu, 10 September 2025 | 14:00 WIB
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa saat rapat di Komisi XI DPR Senayan. (HukamaNews.com / Net)
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa saat rapat di Komisi XI DPR Senayan. (HukamaNews.com / Net)

“Pak Menteri boleh koboi, tetapi harus ada isinya,” ucap Misbakhun yang memimpin rapat tersebut.

Dalam rapat itu, Purbaya menyampaikan pengantar rencana kerja dan APBN 2026. Kehadirannya sempat mencuri perhatian karena datang terlambat sekitar 50 menit dari jadwal yang ditetapkan.

Kasus ini menunjukkan bahwa tantangan seorang menteri bukan hanya soal merancang kebijakan ekonomi, tetapi juga bagaimana menyampaikannya kepada publik.

Dalam era digital, setiap pernyataan pejabat akan langsung direspons masyarakat di media sosial, baik positif maupun negatif.

Baca Juga: Air Mata, Lagu, dan Mawar Putih Simbolis Perpisahan Syahdu Sri Mulyani dari Kemenkeu

Pakar komunikasi politik menilai gaya bicara pejabat publik harus menyeimbangkan antara keterbukaan, kejelasan, dan sensitivitas terhadap kondisi masyarakat.

Apalagi, isu ekonomi yang dibawa Menteri Keuangan kerap bersinggungan langsung dengan kebutuhan rakyat.

Jika Purbaya berhasil menyesuaikan diri dengan gaya komunikasi yang lebih kalem dan terukur, kepercayaan publik terhadapnya bisa perlahan pulih.

Sebaliknya, jika masih terjebak gaya koboi, kritik netizen bisa terus menghantui langkah awalnya sebagai bendahara negara.

Di lini media sosial, respons warganet terhadap janji Purbaya cukup beragam. Sebagian menilai sikap mengakui kesalahan adalah langkah dewasa, namun ada juga yang skeptis.

Baca Juga: Budi Arie Dicopot Prabowo, Respon Santainya Bikin Heboh Netizen

Banyak yang mengingatkan bahwa jabatan Menteri Keuangan tidak bisa hanya sekadar soal teknis ekonomi, tetapi juga kepiawaian menjaga narasi publik.

Beberapa komentar menyebut, “Kalau cuma janji ubah gaya komunikasi tapi kebijakan masih sama, percuma.” Ada juga yang menulis, “Semoga enggak cuma manis di awal. Rakyat butuh menteri yang peka, bukan sekadar pintar.”

Kini, bola ada di tangan Purbaya. Apakah ia benar-benar mampu meninggalkan gaya bicara koboi dan bertransformasi menjadi komunikator yang lebih kalem, strategis, dan peka terhadap aspirasi publik?

Ke depan, tantangan yang dihadapinya tidak ringan. Selain harus menjaga stabilitas fiskal dan menghadapi gejolak ekonomi global, ia juga harus membangun kepercayaan rakyat yang sempat goyah sejak hari pertama menjabat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Sumber: Berita Satu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X