Terakhir, reformasi pajak dengan menaikkan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dari Rp4,5 juta menjadi Rp7,5 juta per bulan.
“Semua tuntutan ini bukan sekadar untuk buruh, tapi juga untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat secara luas,” tambah Said Iqbal.
Lobi Politik dan Ancaman Mogok Nasional
Meski demo kali ini tidak menargetkan dialog langsung dengan DPR, Said Iqbal memastikan langkah advokasi akan terus berjalan.
Ia menyebutkan akan ada lobi politik dalam waktu dekat, di mana perwakilan buruh akan membawa rancangan undang-undang terkait sistem pengupahan.
Baca Juga: Gaji DPR Tembus Rp 230 Juta Per Bulan, Publik Soroti Kesenjangan dan Kinerja Legislator
“Lobi kita lakukan setelah ini, bisa seminggu atau sepuluh hari lagi. Kalau DPR tidak mau, ya aksi lagi. Kalau tetap ditolak, mogok nasional jadi pilihan,” tegasnya.
Pernyataan ini menegaskan bahwa gerakan buruh tidak berhenti pada demonstrasi jalanan semata, melainkan juga strategi politik dan advokasi kebijakan.
Respon Publik dan Arah Gerakan
Gelombang aksi buruh ini kembali membuka diskusi publik tentang jurang kesejahteraan pekerja dengan kebijakan pemerintah.
Di media sosial, warganet banyak yang mendukung tuntutan buruh terkait kenaikan upah minimum, dengan alasan harga kebutuhan pokok terus naik.
Namun ada pula yang skeptis, menilai aksi buruh sering berujung pada jalan buntu karena minimnya respons serius dari DPR maupun pemerintah.
Baca Juga: Ridwan Kamil Diperiksa Bareskrim Soal Laporan Terhadap Lisa Mariana, Polisi Tunggu Gelar Perkara
Bagi Said Iqbal, keraguan publik justru menjadi alasan mengapa gerakan buruh tidak boleh berhenti di jalanan.
“Kami siap berdialog, tapi kalau ditutup jalannya, buruh tidak akan diam. Jalan terakhir ya mogok nasional,” pungkasnya.
Artikel Terkait
Ironi Kelam Immanuel Ebenezer yang Diduga Peras Sertifikasi K3 Ketika Hidup Mati Buruh Dipertaruhkan
Mahasiswa Siap Turun ke Jalan Bareng Buruh 28 Agustus dengan 6 Tuntutan Pedas, Begini Tanggapan wakil Ketua DPR Dasco
10 Ribu Buruh Siap Kepung DPR pada Demo 28 Agustus, Ini Rute, Titik Kumpul dan Tuntutan yang Dibawa
Puluhan Ribu Buruh Siap Kepung DPR dan Istana, Tuntut Upah Naik hingga UU Ketenagakerjaan Baru
Berbeda dengan Sikap Jumhur Hidayat yang Tolak Demo, Partai Buruh Justru Serukan Seluruh Buruh Gabung Demo Kamis 28 Agustus