Tsunami Bisa Datang Tiba-Tiba, BNPB Minta 5 Provinsi Kosongkan Pantai Sebelum Terlambat!

photo author
- Rabu, 30 Juli 2025 | 19:52 WIB
Peringatan tsunami belum dicabut, warga Sulawesi hingga Papua diminta hindari pantai demi keselamatan bersama. (HukamaNews.com / BNPB)
Peringatan tsunami belum dicabut, warga Sulawesi hingga Papua diminta hindari pantai demi keselamatan bersama. (HukamaNews.com / BNPB)

HUKAMANEWS - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat di lima provinsi untuk segera menjauhi kawasan pantai menyusul potensi tsunami akibat gempa besar di Rusia.

Langkah ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi menyusul peringatan dini tsunami yang dikeluarkan oleh BMKG, setelah terjadinya gempa berkekuatan magnitudo 8,7 di Kamchatka, Rusia, pada Rabu pagi.

Peringatan tersebut menyasar wilayah-wilayah Indonesia bagian timur, terutama daerah yang memiliki formasi teluk sempit yang berpotensi memperkuat tinggi gelombang.

Imbauan ini ditujukan khususnya kepada warga di provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Baca Juga: KPK Seret Nama Bos Swasta dalam Kasus Iklan Bank BJB, Duit Rp222 Miliar Diduga Mengalir ke Jalur Tak Terduga!

BNPB meminta masyarakat agar tidak berada di area pantai setidaknya sampai peringatan resmi dicabut demi meminimalkan risiko bencana.

Sekretaris Utama BNPB, Rustian, menegaskan bahwa arahan ini harus segera disosialisasikan oleh seluruh pemangku kebijakan setempat secara persuasif dan cepat.

"Daerah-daerah pantai yang memiliki formasi teluk seperti di Yotefa, Papua, berpotensi mengalami amplifikasi tinggi gelombang. Jadi masyarakat sebaiknya mengosongkan kawasan pantai,” ujar Rustian dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (30/7), didampingi Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.

Rustian juga menyinggung pengalaman tsunami tahun 2011 di Jepang yang sempat memberikan dampak signifikan di wilayah Papua.

Meski alat pengukur mencatat gelombang hanya 33 sentimeter, amplifikasi yang terjadi di dalam teluk menyebabkan gelombang bisa mencapai hampir 4 meter.

Hal serupa, menurutnya, sangat mungkin terjadi kembali jika masyarakat tidak waspada.

Oleh karena itu, warga diimbau untuk menjauhi bibir pantai minimal satu kilometer, setidaknya satu jam sebelum estimasi gelombang tiba seperti yang diprediksi BMKG.

Baca Juga: ASN Imigrasi Bandara Soetta Dipanggil KPK, Terungkap Peran Penting di Kasus Pemerasan Rp53 Miliar

Rustian juga menyarankan agar warga tetap menjauhi pantai dua hingga tiga jam setelah gelombang pertama datang.

Pasalnya, gelombang pertama belum tentu menjadi yang terbesar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Sumber: Antara News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X