Ia juga menduga bahwa tuntutan terhadap Hasto telah disesuaikan dengan vonis ringan yang diterima Wahyu Setiawan sebelumnya.
Situasi ini membuat warganet angkat suara.
Tagar #HukumBeratHasto mendadak menjadi trending topic di platform X (dulu Twitter), sebagai bentuk desakan publik agar majelis hakim tidak mengikuti jejak jaksa dan berani menjatuhkan vonis maksimal.
Beberapa akun menyampaikan kekecewaan mereka secara terbuka.
Akun @berjilbabb misalnya, menulis, "Demi tegaknya supremasi hukum, mohon majelis hakim memutuskan hukuman maksimal."
Sementara akun lain, @Caknur1414, menyindir, "Jaksa tuntut 7 tahun penjara, denda Rp600 juta. Hukum tak boleh tunduk pada kekuasaan!"
Sedangkan akun @lembayung mempertanyakan apakah hukuman itu pantas, "Hasto PDIP dituntut 7 tahun penjara. Cukupkah, atau terlalu ringan?"
Polemik ini membuka kembali diskusi soal konsistensi aparat hukum dalam menindak pelaku korupsi kelas berat, terutama mereka yang diduga memiliki kedekatan dengan kekuasaan.
Tuntutan ringan dalam kasus yang melibatkan suap dan menghalangi penyidikan bukan hanya menjadi preseden buruk, tetapi juga mengancam kepercayaan publik terhadap sistem peradilan.
Kini semua mata tertuju pada majelis hakim Tipikor Jakarta Pusat yang akan memutus perkara ini dalam beberapa waktu ke depan.
Baca Juga: Menteri UMKM Maman Abdurrahman Klaim Tak Tahu Soal Surat Pendampingan 7 Dubes untuk Istrinya
Putusan mereka bukan hanya akan menentukan nasib Hasto, tetapi juga mencerminkan arah penegakan hukum di Indonesia dalam menghadapi kasus-kasus besar yang menyangkut integritas negara.***
Artikel Terkait
Hasto Ngeles Soal Harun Masiku di MA, Jaksa Bongkar Isi Chat WhatsApp dan Fakta Mengejutkan di Sidang!
Bukti Makin Lengkap, Hasto Terancam 12 Tahun Penjara karena Suap dan Perintangan Kasus KPU?
Tuntutan 7 Tahun ke Hasto Bikin Merinding, Tim Hukum: Ini Bukan Kasus Biasa, tapi Kriminalisasi Politik
Sidang Pledoi Hasto Dijadwalkan 10 Juli, Terungkap Perintah Tenggelamkan HP Usai OTT Harun Masiku!
Sama-sama Dituntut 7 Tahun Penjara, Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto, Korban Permainan Lawan Politik di Era Eks Presiden ke-7 Jokowi