"Ini dilaksanakan secara non-APBN. Kementerian PUPR sudah mengeluarkan surat edaran kepada BUJT untuk menerapkan kebijakan ini," jelas Sri Mulyani lebih lanjut.
Dampak positif dari kebijakan ini juga diakui oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyebut adanya korelasi langsung antara diskon transportasi dan lonjakan mobilitas masyarakat.
Data BPS mencatat, jumlah wisatawan nusantara pada April 2025 mengalami peningkatan hingga 23 persen dibanding April tahun lalu.
Tren serupa diprediksi akan terjadi pada liburan pertengahan tahun ini.
“Puncak mobilitas masyarakat memang terjadi pada tiga momen dalam setahun: Lebaran, libur sekolah Juni–Juli, dan akhir tahun,” terang Amalia.
Melihat kebijakan ini, jelas bahwa diskon tarif tol bukan sekadar promo musiman, tapi bagian dari strategi terintegrasi pemerintah untuk menggerakkan roda ekonomi nasional.
Dengan peningkatan mobilitas, sektor pendukung seperti kuliner, perhotelan, hingga UMKM lokal juga ikut mendapat dampak positif.
Jadi, buat kamu yang berencana mudik, wisata, atau sekadar jalan-jalan santai di masa liburan sekolah nanti, manfaatkan diskon tol ini sebaik mungkin.
Liburan hemat, ekonomi bergerak, dan daya beli tetap terjaga, itulah tujuan utama di balik kebijakan strategis ini.***
Artikel Terkait
Raja Ampat Nyaris Rusak, 4 Tambang Dihapus! Tapi Kenapa PT Gag Nikel Masih Aman? Ini Jawaban Menteri Bahlil
Aksi Mendagri Tito Karnavian "Rampas" Empat Pulau Aceh untuk Dimasukkan ke Prov Sumut Langgar MoU Helsinki 2005
Greenpeace Indonesia: Jangan Ada Preseden Sudah Dicabut IUP Tambang Nikel di Raja Ampat, Tak Lama Terbit Lagi Karena Ada Gugatan dari Perusahaan!
Emosi Buruh Berdemo di PT Bungasari Flour Mills, Hikmatullah Anggota DPRD Kota Cilegon Sengaja Tabrakkan Mobilnya ke Salah Satu Buruh
Para Wanita Ini Door To Door Ambil Minyak Jelantah, Demi Apa