Trump Kembali Kobarkan Perang Dagang Internasional, Gandakan Tarif Impor Baja dan Aluminium Mulai 4 Juni Ini

photo author
- Minggu, 1 Juni 2025 | 15:00 WIB
Donald Trump gandakan tarif impor baja dan aluminium, picu kecaman global dan ancam stabilitas perdagangan internasional. (HukamaNews.com / Net)
Donald Trump gandakan tarif impor baja dan aluminium, picu kecaman global dan ancam stabilitas perdagangan internasional. (HukamaNews.com / Net)

Kekhawatiran investor meningkat, karena perang dagang yang berlarut bisa memicu inflasi serta memperlambat pemulihan ekonomi global yang baru saja bangkit pasca krisis beberapa tahun terakhir.

Ketidakpastian juga membayangi hubungan dagang internasional dalam jangka menengah.

Dengan negara-negara mitra dagang yang mulai menyusun langkah balasan, kondisi ini bisa menciptakan siklus retaliasi tarif yang tidak produktif.

Bagi produsen dalam negeri AS sekalipun, lonjakan harga bahan baku akibat tarif bisa menciptakan tekanan baru pada biaya produksi dan harga jual.

Banyak pihak kini menanti langkah lanjutan dari pemerintahan Trump.

Baca Juga: Videonya Viral Sedunia Saat Presiden Perancis Emmanuel Macron Terlihat Ditampar Istrinya, Sesaat Sebelum Keluar dari Pesawat

Apakah kebijakan ini akan dikaji ulang dalam forum internasional, atau justru menjadi pemicu eskalasi baru dalam konflik perdagangan global.

Satu hal yang pasti, keputusan ini menegaskan kembali bahwa Trump masih memegang teguh prinsip proteksionisme ekonomi seperti yang ia usung sejak awal.

Bagi para pelaku pasar, eksportir, dan pemimpin negara lain, perkembangan ini menjadi sinyal penting bahwa ketidakpastian dalam kebijakan perdagangan global belum akan reda dalam waktu dekat.

Pertanyaannya kini, apakah kebijakan ini akan membawa keuntungan nyata bagi industri AS seperti yang diklaim Trump, atau justru membuka babak baru ketegangan ekonomi dunia yang tak kunjung usai.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Sumber: TIME

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X