Robert Francis Prevost Jadi Paus Leo XIV, Trump Ngaku Bangga dan Siap Bertemu dalam Momen Bersejarah

HUKAMANEWS - Terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost sebagai Paus Leo XIV menjadi sorotan dunia, tak terkecuali Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Lewat platform media sosial miliknya, Truth Social, Trump menyampaikan ucapan selamat dan rasa bangganya atas momen bersejarah ini.

Kebanggaan itu tak datang tanpa alasan, untuk pertama kalinya dalam sejarah dua milenium Gereja Katolik, seorang warga negara Amerika menduduki posisi tertinggi sebagai pemimpin umat Katolik dunia.

Komentar Trump ini pun menarik perhatian publik, terlebih mengingat pernyataan kontroversialnya sebelumnya yang sempat mengundang kritik dari sejumlah umat Katolik.

Baca Juga: Ternyata, Paus Leo XIV Nonton Film Conclave Sebelum Dipilih, Ini Ceritanya

Trump menyebut pengangkatan Paus Leo XIV sebagai momen yang menggembirakan, sekaligus kebanggaan tersendiri bagi bangsa Amerika.

“Selamat kepada Kardinal Robert Francis Prevost, yang baru saja diangkat menjadi Paus,” tulis Trump dalam unggahannya pada Jumat, 9 Mei 2025.

Ia melanjutkan, “Merupakan suatu kehormatan untuk menyadari bahwa ia adalah Paus Amerika pertama. Ini sungguh luar biasa, dan merupakan kehormatan besar bagi negara kita.”

Trump juga menyatakan harapannya untuk bisa bertemu langsung dengan Paus Leo XIV di masa mendatang.

Menurutnya, pertemuan itu akan menjadi momen yang sangat berarti secara pribadi dan politis.

Pernyataan ini datang hanya beberapa pekan setelah Trump menuai kontroversi akibat unggahan foto dirinya yang diedit menggunakan teknologi AI menjadi sosok Paus.

Baca Juga: Makin Panas, Pakistan Luncurkan Rudal Balasan ke India dalam Operasi Militer Bunyanun Marsoos, Pangkalan Udara di Kashmir Hancur Lebur

Meski sempat menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki preferensi soal siapa yang akan menjadi paus baru, unggahan tersebut sempat menyinggung sebagian komunitas Katolik.

Kini, terpilihnya Paus Leo XIV mengubah arah perhatian publik.

Paus baru ini merupakan tokoh yang cukup berpengalaman dan punya rekam jejak kuat di lingkungan Vatikan.