Di sektor teknologi: insinyur AI, pengembang blockchain, ilmuwan data, dan spesialis keamanan siber.
Di sektor keuangan: manajer keuangan, akuntan, dan profesional pasar Islam.
Di sektor penerbangan dan pengiriman: surveyor kapal, insinyur pemeliharaan pesawat, dan profesional logistik ramah lingkungan.
Di sektor hukum dan inovasi: konsultan paten, arsitek sistem, hingga insinyur hukum.
Gaji yang ditawarkan pun cukup menggiurkan. Rata-rata penghasilan bulanan untuk profesi strategis antara HK$50.000 sampai HK$125.000, tergantung posisi dan pengalaman.
Misalnya, seorang insinyur AI bisa mengantongi hingga HK$125.000 per bulan.
Sementara itu, manajer pemasaran atau HR bisa mendapatkan gaji sekitar HK$50.000 – HK$90.000.
Cara Menemukan Peluang Kerja di Hong Kong
Buat kamu yang serius ingin mencari pekerjaan di Hong Kong, ada beberapa platform resmi yang bisa dimanfaatkan.
Pertama, kamu bisa akses Interactive Employment Service (iES) yang dikelola Departemen Tenaga Kerja Hong Kong.
Platform ini menyediakan ribuan lowongan dari berbagai industri dan diperbarui secara rutin.
Lalu ada juga Talent.gov.hk, situs resmi yang menyediakan informasi soal peluang kerja, pelatihan, hingga panduan visa kerja untuk ekspatriat.
Jangan lupa cek InvestHK – Global Talent Attraction, inisiatif dari pemerintah yang dirancang khusus untuk mendatangkan talenta asing ke sektor industri yang sedang kekurangan tenaga.
Artikel Terkait
Trump Naikkan Tarif Impor! Prabowo Telepon Pemimpin ASEAN, Bahas Serius Ancaman Bagi Ekonomi Asia Tenggara
Sebut Jokowi Pengecut, Rismon Tantang dan Tuntut Jokowi Buktikan Ijazahnya Asli dari UGM, Tuntut Saya dan Kita Perang di Meja Hijau!
Dikira Hemat, Malah Boncos! Fakta Mengejutkan di Balik Tagihan Listrik Pasca Diskon PLN
Tagihan Listrik Melonjak Pasca Diskon Berakhir, Ada Apa dengan Sistem PLN?
Buzzer Dedy Nur yang Juga Kader PSI Tak Terima Jawaban Grok Soal Jokowi dan Keluarga Benar-benar Ancur, Dianggap Tak Akurat, Langsung Diulti Netizen
Bank DKI Diterpa Isu Peretasan, DPRD DKI: Sudah Diingatkan Sebulan Lalu, Kok Masih Kecolongan?