Tagihan Listrik Melonjak Pasca Diskon Berakhir, Ada Apa dengan Sistem PLN?

photo author
- Minggu, 6 April 2025 | 11:00 WIB
Tagihan listrik melonjak setelah subsidi berakhir? Temukan penyebabnya dan cara mengatasi masalah tagihan membengkak dari PLN. (HukamaNews.com / Net)
Tagihan listrik melonjak setelah subsidi berakhir? Temukan penyebabnya dan cara mengatasi masalah tagihan membengkak dari PLN. (HukamaNews.com / Net)

HUKAMANEWS – Lonjakan tagihan listrik yang dirasakan banyak pelanggan pascabayar PLN belakangan ini menimbulkan tanda tanya besar.

Sejak program diskon tarif listrik 50 persen resmi dihentikan per 1 Maret 2025, berbagai keluhan bermunculan di media sosial.

Warganet mempertanyakan penyebab utama membengkaknya tagihan listrik, yang dalam beberapa kasus bahkan mencapai dua kali lipat dari biasanya.

Tak sedikit yang curiga ada masalah pada sistem pencatatan atau perhitungan konsumsi listrik PLN.

Baca Juga: Dikira Hemat, Malah Boncos! Fakta Mengejutkan di Balik Tagihan Listrik Pasca Diskon PLN

Fenomena ini pun menjadi perhatian publik karena terjadi secara serentak di berbagai daerah.

Di sisi lain, pelanggan merasa tidak menerima informasi yang cukup jelas tentang transisi tarif pasca-subsidi, sehingga menimbulkan kejutan saat tagihan datang.

Salah satu suara paling nyaring datang dari akun X bernama @lagigabu***.

Ia mengaku tagihan listrik pascabayar miliknya melonjak dari kisaran Rp280.000–Rp320.000 menjadi Rp611.000.

Kenaikan ini terjadi setelah subsidi berakhir, padahal menurutnya konsumsi listrik tidak berubah signifikan.

Baca Juga: Diskon Token Listrik 50 Persen 2025, Akankah Kembali Berlaku? Ini Jawaban PLN

Selama program diskon berlaku, ia hanya membayar sekitar Rp140.000 per bulan, berkat potongan 50 persen yang diberikan pemerintah.

Menanggapi situasi ini, pihak PLN pun angkat bicara.

Vice President Komunikasi Korporat PLN, Grahita Muhammad, menjelaskan bahwa tarif listrik tidak mengalami perubahan pada triwulan kedua 2025.

Artinya, kenaikan tagihan bukan disebabkan oleh kenaikan tarif, melainkan karena konsumsi listrik pelanggan yang meningkat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X