Skandal Asusila Polisi, Sidang Etik AKBP Fajar Jadi Ujian Integritas Polri di Mata Publik!

photo author
- Senin, 17 Maret 2025 | 15:30 WIB
Tersangka kasus dugaan asusila mantan Kapolres Ngada NTT, Fajar Widyadharma saat konferensi pers Divisi Humas Polri. (Dok. Polri RI) (HUkamaNews.com / Dok Polri)
Tersangka kasus dugaan asusila mantan Kapolres Ngada NTT, Fajar Widyadharma saat konferensi pers Divisi Humas Polri. (Dok. Polri RI) (HUkamaNews.com / Dok Polri)

HUKAMANEWS - Sidang etik terhadap mantan Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, menjadi sorotan publik.

Kasus dugaan asusila yang menjeratnya bukan sekadar ujian bagi dirinya, tetapi juga bagi institusi Polri dalam menegakkan aturan dan kepercayaan masyarakat.

Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri menggelar sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) hari ini, Senin, 17 Maret 2025, dengan pengawasan ketat dari Kompolnas dan publik yang menuntut transparansi.

AKBP Fajar sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus asusila (pelecehan seksual) terhadap tiga anak di bawah umur dan satu orang dewasa.

Baca Juga: Waspada! BMKG Prediksi Potensi Tsunami di Jalur Mudik Lebaran 2025, Ini Daerah Paling Berbahaya

Saat ini, ia ditahan di rumah tahanan (Rutan) Bareskrim Polri. Kejahatan seksual yang dilakukan oleh seorang aparat penegak hukum menimbulkan pertanyaan besar tentang sistem seleksi dan pembinaan dalam kepolisian.

Sidang etik ini digelar di Gedung TNCC, Mabes Polri, Jakarta Selatan. Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, memastikan pihaknya hadir langsung untuk memantau jalannya sidang.

Pengawasan ketat dilakukan agar tidak ada celah bagi pelaku untuk lolos dari sanksi yang sepadan dengan perbuatannya.

"Jadwal sidangnya pagi ini sekitar pukul 09.00 WIB. Kami datang untuk mengawasi langsung bagaimana proses sidang itu diselenggarakan," ujar Anam kepada awak media di Mabes Polri.

Baca Juga: THR ASN & Pensiunan 2025 Cair Hari Ini! Cek Rekening, Rp13,71 Triliun Langsung Masuk Tanpa Potongan!

Lebih lanjut, Anam menegaskan pentingnya membongkar konstruksi peristiwa agar kasus ini bisa diusut secara menyeluruh.

Salah satu aspek yang menjadi perhatian adalah kemungkinan keterlibatan Fajar dalam jaringan yang lebih luas.

Apakah ia bertindak sendiri, bekerja sama dengan pihak lain, atau bahkan terlibat dalam jaringan kejahatan yang lebih besar masih menjadi tanda tanya.

"Ini penting dalam konteks bagaimana membuat terangnya peristiwa. Ini akan menjadi satu fundamen penting dalam tindak pidananya. Apakah ini orang yang berkomplot atau bagian dari jaringan internasional ataukah hanya jaringan lokal," lanjutnya.

Baca Juga: Nothing Phone (3a) Rilis! Fitur Canggih, Harga di Bawah 4 Juta, Apakah Lebih Baik dari Samsung?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X