HUKAMANEWS - Tindakan bengis partai coklat alias parcok seperti tak habis-habisnya.
Usai kasus Gamma, Sukatani, Sambo dan Padaricang serta sederet oknum bejat polisi lainnya, kasus Kapolres Ngada sepertinya sudah di luar akal sehat.
Tak hanya cabuli tiga bocah yang masih berusia 3, 12 dan 14 tahun, bisa-bisanya Kapolres Ngada nonaktif AKBP Fajar Widyadharma Lukman, kirim video cabulnya untuk dijual ke situs di Australia.
Video kekerasan seksual itu diunggah pelaku ke situs porno luar negeri.
Terkait kasus ini, ia telah dinonaktifkan dari jabatannya.
Terungkapnya kasus ini pun karena ketahuan oleh polisi di Australia, dimana videonya diupload di Kupang, NTT.
Seperti dikutip akun X intinyadeh, pada Selasa (11/3).
"Ketahuan sama polisi Australia, videonya diupload dari Kupan, polisi Aussie hubungi Mabes Polri, pelaku dinonaktifkan dan ditangkap."
Sementara itu Tim penyidik dari Direktorat Reskrimum Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur menyatakan, bahwa korban dugaan pencabulan yang dilakukan oleh Kapolres Ngada nonaktif AKBP Fajar Widyadharma Lukman hanya satu orang.
"Korban hanya satu orang berusia enam tahun," kata Direktur Reskrimum Polda NTT, Kombes Pol. Patar Silalahi dalam jumpa pers di Mapolda NTT, Selasa sore.
Ia menambahkan bahwa korban yang merupakan anak di bawah umur tersebut dipesan oleh Fajar melalui seorang wanita berinisial F.
Saat dipesan F menyanggupinya sehingga F lalu mencari anak-anak dan mendapati korban, dan langsung membawanya ke hotel yang sebelumnya sudah dipesan Fajar.
Baca Juga: 5 Rekomendasi HP Vivo 2025, Ponsel Tahan Banting dengan Teknologi Terdepan!
Artikel Terkait
Kementerian PPPA Bakal Lakukan Pendampingan Terhadap Anak Korban Penjualan Video Porno Sesama Jenis
Ditunjuknya Politisi Golkar yang Pernah Terseret Kasus Porno dan Korupsi, Yahya Zaini dan Idrus Marham, Dianggap Bagian Strategi Bahlil Lahadalia
Di Tengah Kasus Hasto, Kenaikan PPN, Jangan Lupakan Kasus Gamma, Pembantaian 5 Laskar FPI di KM50, Parcok Semakin Beringas!
Di Tengah Sorotan Parcok, Bukannya Dipecat dan Diproses Hukum, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar Hanya Kena Sanksi Dimutasi
Parcok Mulai Bersih-bersih, Usai Kombes Irwan Anwar, Kini Donald Parlaunan Simanjutak Ikut Dimutasi Akibat Peras Turis Malaysia
Sempat Diintimidasi Polisi, Vokalis Band Punk Sukatani yang Ciptakan Lagu Sindiran Telak ke Parcok, Akhirnya Minta Maaf
Geger! Kapolres Ngada Tersandung Kasus Narkoba dan Asusila, Benarkah Ada Oknum Lain Terlibat?