HUKAMANEWS - Dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina (Persero) kembali mencuat.
Mantan Menteri ESDM Sudirman Said menyoroti fenomena yang tak kunjung usai ini dengan menyebutnya sebagai "game lama dengan pemain baru."
Ia menegaskan bahwa keberanian oknum di Pertamina didukung oleh perlindungan politik dari pihak berkepentingan.
Sejarah panjang mafia migas di Indonesia seakan tak memiliki akhir, hanya berganti wajah dengan modus yang tetap culas.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Polisi Gerebek Penjual Ayam Gelonggongan di Pasar Kebayoran Lama, Ini Bahayanya!
Lantas, mengapa skandal ini terus berulang meski berbagai upaya pemberantasan telah dilakukan?
Mafia Migas: Permainan Lama dengan Wajah Baru
Sudirman Said menyebut fenomena yang terus berulang ini sebagai "game-nya sama, pemainnya berbeda."
Ia mengungkapkan bahwa praktik mafia migas sudah lama mengakar dan tetap bertahan karena adanya perlindungan dari pihak-pihak berkepentingan.
Tanpa dukungan dari orang-orang berkuasa, mustahil dugaan korupsi di tubuh Pertamina bisa terjadi secara berulang.
Hal ini bukan sekadar dugaan, melainkan pola yang terus berulang dalam sejarah industri migas nasional.
Baca Juga: Tanpa Luka, Tanpa Jejak! Polisi Bingung dengan Kematian WNA di Halte Petamburan
Jokowi Pernah Bertanya Cara Berantas Mafia Migas
Ketika pertama kali menjabat sebagai presiden pada tahun 2014, Joko Widodo disebut pernah menanyakan cara memberantas mafia migas.
Menurut Sudirman Said, pertanyaan ini menunjukkan bahwa Jokowi menyadari betul kompleksitas permasalahan ini.
Artikel Terkait
Kejagung Usut Korupsi Minyak Mentah Rp193 T, 4 Saksi Diperiksa dan 7 Orang Ditahan, Ini Dia Nama-Nama yang Terlibat
Anak Raja Minyak Kerry Riza Terseret Korupsi Rp193 Triliun, Kok Bisa?
Profil Muhammad Kerry Adrianto Riza, Anak Raja Minyak yang Terseret Korupsi Fantastis Rp193 Triliun!
Terbongkar! Modus Jahat di Balik Dugaan Korupsi Minyak Mentah Pertamina
Dugaan Korupsi Minyak Mentah Pertamina Makin Panas, Ahok Berpeluang Dipanggil Kejagung