Korupsi e-KTP Makin Panas! Kesaksian Mengejutkan Paulus Tannos Seret Nama Puan dan Ganjar yang Diduga Terima Uang, KPK Siap Bertindak?

photo author
- Minggu, 26 Januari 2025 | 09:00 WIB
Nama Puan Maharani, Ganjar Pranowo, dan Pramono Anung disebut dalam kasus e-KTP. (HukamaNews.com)
Nama Puan Maharani, Ganjar Pranowo, dan Pramono Anung disebut dalam kasus e-KTP. (HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Kesaksian buronan Paulus Tannos yang kini telah diamankan di Singapura membawa angin segar bagi pengungkapan kasus korupsi e-KTP.

Nama-nama besar seperti Puan Maharani, Ganjar Pranowo, dan Pramono Anung kembali mencuat dalam pusaran kasus yang telah menyeret banyak tokoh penting.

Kasus ini menjadi ujian bagi KPK untuk menunjukkan taringnya dalam memberantas korupsi, terlebih ketika melibatkan elite politik.

Apakah kesaksian ini menjadi kunci terbongkarnya jaringan korupsi yang lebih besar?

Baca Juga: Krisis Iklim Renggut Hak Belajar Anak-Anak, Ratusan Juta Murid Kehilangan Jam Belajar

Kesaksian Paulus Tannos, yang selama ini menjadi buronan, menjadi sorotan publik.

Penangkapan Tannos di Singapura memberikan peluang besar bagi KPK untuk membongkar keterlibatan nama-nama besar dalam kasus korupsi e-KTP.

Menurut Abdul Ficar Hadjar, pakar hukum pidana dari Universitas Trisakti, keterangan Tannos dapat membuka jalan bagi KPK untuk memeriksa pihak-pihak lain yang diduga menerima aliran dana panas.

"Jika bukti tambahan mendukung, KPK dapat memanggil nama-nama yang disebutkan oleh pelaku atau saksi, termasuk Puan, Pramono, hingga Ganjar," ungkap Ficar.

Baca Juga: Isra Mi’raj dan Pesan Ekologis Ibadah Salat

Meski begitu, status para tokoh tersebut, apakah hanya sebagai saksi atau berubah menjadi tersangka, bergantung pada hasil penyelidikan mendalam yang dilakukan oleh tim penyidik KPK.

Kesaksian Setya Novanto Angkat Nama Puan dan Pramono

Nama Puan Maharani dan Pramono Anung bukanlah baru dalam pusaran kasus ini.

Pada 2018, Setya Novanto, mantan Ketua DPR sekaligus terdakwa kasus e-KTP, memberikan kesaksian bahwa Puan dan Pramono menerima masing-masing USD 500 ribu dari proyek e-KTP.

Baca Juga: Drill, Baby, Drill dan Pengkhianatan AS Terhadap Perjanjian Paris

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: inilah.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X