BMKG telah mengembangkan dan menggunakan sistem InaTEWS untuk memberikan peringatan dini tsunami yang akurat dan cepat.
Sistem ini dirancang untuk segera menyebarluaskan informasi mengenai gempa bumi dan potensi tsunami ke seluruh wilayah Indonesia.
Dengan adanya InaTEWS, diharapkan masyarakat dapat mengambil langkah-langkah antisipatif dengan lebih cepat.
2. Edukasi dan Pelatihan Mitigasi
BMKG juga aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan menghadapi gempa bumi dan tsunami.
Pelatihan mitigasi, simulasi (drill), dan evakuasi berbasis pemodelan tsunami secara rutin dilakukan oleh BMKG.
Pelatihan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat umum, pelaku usaha pariwisata pantai, dan industri yang beroperasi di daerah rawan bencana.
3. Kolaborasi dengan Instansi Terkait
BMKG bekerja sama dengan berbagai instansi terkait untuk memastikan langkah mitigasi dapat berjalan dengan efektif.
Kolaborasi ini melibatkan pemerintah daerah, lembaga penanggulangan bencana, dan organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang mitigasi bencana.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua pihak memahami risiko gempa megathrust dan siap merespons jika terjadi bencana.
4. Pemantauan Zona Megathrust
Artikel Terkait
Gempa Garut Guncang Jawa Barat: Daftar Wilayah Terdampak dan Dampaknya pada Bangunan dan Korban
151 Rumah Rusak Pasca Gempa di Garut: Kabar Terkini dan Langkah Tanggap Darurat
Gempa 4.2 Magnitudo Guncang Bandung Pagi Ini Rabu 1 May, Warga Diimbau Waspada
Gempa Garut Gegerkan Jabar, Pakar Dari ITB: Ada Potensi Megathrust yang Dapat Memicu Tsunami
AWAS Gempa Megathrust Mengancam 6 Wilayah di Indonesia, BMKG Beri Peringatan Potensi Besar yang Akan Terjadi
Ancaman Gempa Megathrust di Indonesia Bikin BMKG Khawatir, Seberapa Besar Bahayanya?