Komoditas seperti kaolin, ikan, dan lada yang selama ini menjadi andalan, tidak mampu mengimbangi penurunan volume ekspor timah.
Penurunan Ekspor Bulanan
Secara bulanan, ekspor di Bangka Belitung juga mengalami penurunan. Pada bulan April 2024, ekspor turun 5,2 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Lima negara tujuan utama ekspor yang mayoritas didominasi oleh timah mencatat penurunan hingga 47,22 persen (yoy).
Baca Juga: Momen Bersejarah Prabowo dan Zelenskyy Berbincang soal Keamanan dan Bantuan Kemanusiaan
Penurunan ini menunjukkan bahwa pasar ekspor utama Bangka Belitung masih bergantung pada komoditas timah, yang mengalami hambatan signifikan dalam volume ekspor.
Sektor Pertambangan dan Penggalian
Sektor pertambangan dan penggalian masih menjadi penyumbang terbesar bagi ekspor Bangka Belitung, dengan komoditas utama berupa timah murni batangan.
Sektor ini menyumbang 55,7 persen dari total ekspor. Namun, penurunan volume ekspor timah sangat mempengaruhi kinerja sektor ini secara keseluruhan.
Industri Pengolahan dan Perdagangan
Industri pengolahan juga mencatat penurunan dengan share 41,46 persen dari total ekspor.
Sedangkan sektor perdagangan besar dan eceran yang hanya berkontribusi 2,82 persen dari total ekspor justru mencatat kenaikan dibanding bulan sebelumnya.
Kenaikan ini menunjukkan adanya dinamika dalam sektor perdagangan yang mungkin disebabkan oleh faktor-faktor lain selain komoditas utama.
Baca Juga: Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri, Ada Apa?
Artikel Terkait
Respons Cepat Sri Mulyani Atasi Keluhan Bea Cukai, Wujudkan Layanan Publik yang Lebih Baik
Intip Ganasnya Aksi Bea Cukai Berantas Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia, Mulai Dari Ballpoint Hingga Kosmetik Palsu!
Kolaborasi Mantap! Bea Cukai dan Polri Sukses Cegah Penyelundupan Narkoba Masuk dari Eropa
Viral di Twitter! Bea Cukai Diduga Pungut Pajak Peti Jenazah 30%, Staf Khusus Menkeu Buka Suara
Gerindra Mantap Rekomendasikan Ridwan Kamil Maju Pilkada DKI