HUKAMANEWS - Kabar tentang pungutan biaya bea masuk yang mencapai 30 persen terhadap peti jenazah dari luar negeri telah menggegerkan jagad maya.
Sebuah viral cuitan, seorang pengguna media sosial berbagi pengalamannya yang mengejutkan saat hendak pulang dari Malaysia setelah melayat ayah seorang teman.
Cerita tersebut menjadi bahan perbincangan hangat di dunia maya.
Baca Juga: Viral Cuitan Salah Kaprah Tentang Pajak Importasi Peti Jenazah, Ini Penjelasan DJBC!
Namun, seperti kebanyakan berita viral, kisah ini ternyata memiliki sisi lain yang perlu diungkap.
Pensiunan Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri, TW Suseno, telah memberikan pandangannya terkait hal ini.
Dengan pengalamannya puluhan tahun mengurus pemulangan jenazah dari luar negeri, beliau menyoroti kejanggalan dari kabar tersebut.
Menurutnya, dalam proses pemulangan jenazah, belum pernah terdengar ada permintaan pembayaran bea masuk, apalagi hingga mencapai 30 persen.
Dia pun menegaskan perlunya klarifikasi dari pihak keluarga yang terkena dampak pungutan tersebut.
TW Suseno menegaskan bahwa prosedur pemulangan jenazah bisa berjalan cepat jika dokumen lengkap.
Namun, keengganan dalam melengkapi dokumen bisa memperlambat prosesnya.
Sebagai contoh, dia menyebutkan pengalaman mengurus jenazah tenaga kerja wanita yang berangkat secara ilegal, yang memakan waktu hingga lima jam.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kelengkapan dokumen dalam proses tersebut.
Artikel Terkait
Kontroversi Bea Cukai, Desakan Perubahan Sistem Pajak atas Barang Impor Menjadi Sorotan
Respons Cepat Sri Mulyani Atasi Keluhan Bea Cukai, Wujudkan Layanan Publik yang Lebih Baik
Intip Ganasnya Aksi Bea Cukai Berantas Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia, Mulai Dari Ballpoint Hingga Kosmetik Palsu!
Kolaborasi Mantap! Bea Cukai dan Polri Sukses Cegah Penyelundupan Narkoba Masuk dari Eropa
Viral di Twitter! Bea Cukai Diduga Pungut Pajak Peti Jenazah 30%, Staf Khusus Menkeu Buka Suara