Teknologi wolbachia yang menggunakan nyamuk Aedes aegypti bukanlah senjata pembunuh, melainkan strategi pengendalian vektor yang sudah terbukti efektif.
Riset dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan dukungan dari World Mosquito Program (WMP) sejak 2011, dan telah mendapatkan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dengan penurunan kasus DBD yang signifikan dan dukungan internasional, penerapan wolbachia dapat dianggap sebagai langkah positif dalam upaya pengendalian penyakit, demikian Mohammad Syahril.***
Artikel Terkait
Mengenal NYAMUK WOLBACHIA, yang Membuat Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Ngamuk
DBD Indonesia dalam Angka, yang Menyebabkan Kemenkes Nekat Gunakan NYAMUK WOLBACHIA
Gawat, Siti Fadilah Supari Sebut Kulonprogo Sudah KLB Kasus Japanesse Encephalitis. Benar Dipicu Sebaran Nyamuk Wolbachia?
Nyamuk Wolbachia dan Perjalanan Penemuan yang Kontroversial, Begini Asal Muasalnya!
Komjen (Pol) Dharma Pongrekun: Indonesia Jangan Mau Ditindas WHO Lewat Isu Kesehatan Nyamuk Wolbachia!
Dinas Kesehatan Kota Semarang Sebut Gunakan Wolbachia Lokal