global

Trump Dinilai Untung Besar dari Gencatan Senjata Iran-Israel, Tapi Banyak yang Masih Curiga

Rabu, 25 Juni 2025 | 17:35 WIB
Gencatan senjata Iran-Israel diumumkan Trump lewat media sosial. Publik ragu, apakah ini damai sejati atau manuver politik semata? (HukamaNews.com / Net)

HUKAMANEWS - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menyita perhatian dunia setelah berhasil mengumumkan gencatan senjata antara Iran dan Israel.

Dalam konflik berdarah yang telah berlangsung 12 hari, manuver Trump dianggap berhasil menekan eskalasi militer, bahkan saat tensi memuncak usai Iran menembakkan rudal ke pangkalan AS di Qatar.

Keputusan itu pun sontak menimbulkan perdebatan.

Trump menyampaikan pengumuman tersebut hanya lewat unggahan di media sosial, dan itu langsung mengguncang dinamika konflik di Timur Tengah.

Baca Juga: Korea Utara Kecam Serangan AS ke Iran: Peringatkan Ancaman Serius bagi Stabilitas Dunia

Beberapa analis menilai aksi ini tak sekadar upaya damai, melainkan langkah strategis untuk memperkuat citra politiknya yang mulai goyah akibat sorotan tajam atas kebijakan luar negeri yang dinilai inkonsisten.

Terlebih, langkah Trump kali ini justru bertentangan dengan janji kampanyenya soal non-intervensi militer.

Namun, banyak pihak menilai gencatan senjata ini bukan hasil diplomasi murni, melainkan sarat kepentingan politik menjelang pemilu.

Di mata publik internasional, Trump memang tampil layaknya penengah damai, padahal sebelumnya justru memimpin serangan udara ke fasilitas nuklir Iran.

Serangan tersebut bahkan digambarkan sebagai bentuk tekanan ekstrem dari AS yang memperkeruh situasi.

Baca Juga: Press TV Iran Sebut Gencatan Senjata Telah Dimulai Menyusul Gelombang Serangan Iran Terhadap Israel

“Saya tidak berpikir pemerintah Israel mampu mempertahankan perang jangka panjang, tetapi faktor penentu di sini adalah Presiden Trump,” ungkap Will Todman, peneliti senior di Center for Strategic and International Studies.

Trump disebut sangat sadar bahwa perang yang berlarut-larut dapat merugikan posisinya, baik secara global maupun domestik.

Saat Iran meluncurkan rudal ke arah pangkalan militer AS, serangan itu justru disebut disengaja agar mudah dipatahkan, memberi sinyal kuat bahwa kedua belah pihak tak menginginkan perang total.

Keesokan harinya, Trump kembali muncul dengan pernyataan publik yang mendesak Israel agar tidak melanjutkan serangan.

Halaman:

Tags

Terkini