HUKAMANEWS - Setelah tensi memuncak akibat serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran, Presiden Donald Trump memilih langkah yang cukup mengejutkan: menghentikan aksi militer lanjutan dan membuka ruang untuk perundingan damai.
Keputusan ini muncul usai rangkaian serangan militer yang melibatkan teknologi tempur mutakhir, termasuk pesawat siluman B-2 dan rudal jelajah dari kapal selam AS.
Di tengah kekhawatiran dunia atas potensi perang besar di kawasan Timur Tengah, sinyal dari Gedung Putih ini mengundang banyak perhatian dan spekulasi.
Seorang pejabat dalam pemerintahan AS mengungkap bahwa Trump sempat menelepon langsung Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tak lama usai serangan awal dilakukan.
Dalam sambungan tersebut, Trump menyampaikan bahwa dirinya tidak berniat melanjutkan aksi militer lebih jauh.
"Presiden tidak ingin memperpanjang serangan. Ia siap jika Iran membalas, namun menyampaikan dengan tegas bahwa target berikutnya adalah perdamaian," ungkap seorang pejabat AS yang dikutip Axios, Senin (23/6/2025).
Sikap ini pun dibenarkan oleh pihak Israel.
Pejabat dari Tel Aviv menyebut bahwa Amerika Serikat memang menyatakan keinginannya untuk mengakhiri putaran serangan ini, meski memberi ruang bagi Israel untuk melanjutkan operasi jika dianggap perlu.
Sebelum serangan ke Iran dilaksanakan, Israel disebut telah menghancurkan sejumlah sistem pertahanan udara Teheran dalam waktu 48 jam.
Aksi ini dilaporkan sebagai bagian dari koordinasi erat dengan Washington, yang bahkan memberikan daftar sistem pertahanan mana saja yang harus dilumpuhkan lebih dulu.
Target utama serangan Amerika adalah fasilitas nuklir Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Untuk menghantam Fordow, militer AS mengerahkan enam bom bunker-buster melalui pesawat siluman B-2.
Sementara itu, rudal-rudal jelajah ditembakkan dari kapal selam ke dua lokasi lainnya.
Artikel Terkait
Bukan Sekadar Ancaman! Khamenei Sudah Siapkan 3 Suksesor, Rusia Warning Keras Jika Ia Dibunuh Israel
Gempuran AS ke Iran Bikin Dunia Tegang! Rusia China Korut Dikabarkan Siapkan Langkah Mengejutkan
AS Bombardir Fasilitas Nuklir Iran, PBB, Indonesia, hingga Venezuela Buka Suara: Ini Bisa Picu Perang Besar
Tanpa Lelucon dan Basa Basi, Presiden Rusia Vladimir Putin Sebut Kemungkinan Terjadinya Perang Dunia III Pasca Konflik Panas Israel Iran
Sistem Pertahanannya Hancur Lebur Dirudal Iran, Netanyahu Bakal Lanjut Perang, Iran pun Ancam Rudal Negara Pemasok Senjata Israel