HUKAMANEWS - Kecaman keras datang dari Pyongyang usai Amerika Serikat melancarkan serangan militer ke fasilitas nuklir Iran pada Minggu, 22 Juni 2025.
Langkah militer Washington itu dinilai Korea Utara bukan hanya membahayakan Timur Tengah, tapi juga mengancam tatanan hukum internasional secara menyeluruh.
Dalam pernyataan resmi yang disiarkan oleh kantor berita KCNA pada Selasa, 24 Juni 2025, Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyebut tindakan AS sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), khususnya soal kedaulatan negara.
Pyongyang menyebut serangan itu telah “menginjak-injak integritas teritorial dan keamanan” Iran sebagai negara berdaulat.
Baca Juga: Press TV Iran Sebut Gencatan Senjata Telah Dimulai Menyusul Gelombang Serangan Iran Terhadap Israel
Bagi Korea Utara, penggunaan kekuatan militer secara sepihak tidak hanya tidak bisa dibenarkan, tapi juga merusak norma fundamental dalam hubungan internasional.
Piagam PBB, yang menjadi dasar tatanan global pasca Perang Dunia II, menolak segala bentuk intervensi terhadap urusan dalam negeri negara lain.
Pyongyang juga tak ragu menuding Israel sebagai aktor penting yang memicu eskalasi di kawasan.
Menurut mereka, ekspansi wilayah dan dorongan kepentingan sepihak Israel telah memperparah konflik, terutama karena didukung oleh kebijakan Barat yang dianggap permisif terhadap agresi.
“Ini bukan hanya soal Iran, tapi soal bagaimana kekuatan-kekuatan besar menciptakan ketegangan demi kepentingan politiknya sendiri,” demikian bunyi pernyataan resmi dari juru bicara Kemenlu Korea Utara.
Baca Juga: Harga Emas Jatuh Setelah Trump Klaim Iran-Israel Sepakat Gencatan Senjata, Pasar Langsung Bergejolak
Korea Utara menegaskan bahwa aksi yang dilakukan Israel dan AS, meskipun disebut-sebut untuk menjaga perdamaian, justru memicu ketegangan baru di kawasan dan membahayakan tatanan keamanan dunia yang sudah rentan.
Pihak Pyongyang menyebut dalih “menghilangkan ancaman” sebagai justifikasi yang tidak berdasar dan kontraproduktif terhadap perdamaian dunia.
Korea Utara turut mendesak komunitas internasional agar tidak bersikap pasif.
Mereka menyerukan agar negara-negara di dunia mengambil sikap tegas menentang setiap aksi militer yang mengancam perdamaian global.
Artikel Terkait
Pria Ini Jelaskan Alasan Dibalik Israel Ngotot Libatkan Amerika Serang Iran, Bukan Karena Nuklir, Ternyata Ini Alasannya Hingga Sebut Trump Bodoh
Iran Bakal Balas Setiap Warga Amerika Atau Personel Militer Jadi Target Sasaran, Pasca Tiga Fasilitas Nuklir Iran Dirudal Amerika
Serangan B2 Siluman Berhasil, Tapi Trump Pilih Damai dengan Iran? Ini Alasannya yang Tak Diduga!
Iran Gempur Pangkalan Militer AS di Qatar, Ketegangan Kawasan Timur Tengah Memuncak
Gerhana Matahari Total 2027, Langit Lima Negara Arab Akan Diselimuti Kegelapan Terpanjang Abad Ini