global

Serangan Brutal H+3 Idul Adha Puluhan Anak Palestina Tewas di Tengah Bantuan yang Tak Pernah Sampai

Senin, 9 Juni 2025 | 06:00 WIB
Idul Adha di Gaza berubah jadi duka, 32 anak tewas akibat serangan udara Israel yang hantam pemukiman dan lokasi bantuan. (HukamaNews.com / Antara)

Dalam kurun waktu itu, lebih dari 54.800 warga Palestina dilaporkan tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Tak hanya itu, kondisi kemanusiaan di Gaza juga semakin memburuk.

Akses terhadap makanan, air bersih, dan layanan kesehatan makin terbatas, sementara infrastruktur publik hancur akibat serangan tanpa henti.

Banyak pengungsi terjebak di tempat yang semula mereka anggap aman, seperti tenda bantuan atau pusat distribusi makanan, namun justru menjadi sasaran pengeboman.

Serangan pada H+3 Idul Adha ini tidak hanya menambah jumlah korban jiwa, tetapi juga menimbulkan trauma mendalam bagi para penyintas.

Baca Juga: 7 Fakta Perjalanan Lee Jae-myung, dari Buruh Pabrik hingga Terpilih Jadi Presiden Korea Selatan

Bayi, anak-anak, dan orang tua kini hidup dalam ketakutan tanpa kepastian apakah mereka akan selamat esok hari.

Seruan untuk menghentikan kekerasan terus berdatangan dari berbagai pihak, namun realitas di lapangan menunjukkan bahwa perang masih jauh dari kata selesai.

Situasi ini menimbulkan keprihatinan global tentang pelanggaran hak asasi manusia dan potensi terjadinya krisis kemanusiaan yang lebih besar di masa depan.

Tragedi demi tragedi di Gaza seakan menjadi rutinitas yang terus berulang, tanpa ada kepastian kapan penderitaan rakyat sipil akan berakhir.

Baca Juga: Kesal Dikalahkan Pecatur Muda, Mantan Juara Dunia Catur Magnus Carlsen Sampai Gebrak Meja

Kejadian terbaru ini menjadi pengingat keras bahwa konflik di Palestina bukan hanya soal geopolitik, tetapi soal nyawa, kemanusiaan, dan masa depan anak-anak yang tak pernah punya pilihan dalam perang yang merenggut segalanya dari mereka.

Jika tidak ada upaya nyata untuk menghentikan kekerasan, dunia akan terus menyaksikan luka yang semakin dalam di wilayah yang sudah lama dilanda krisis kemanusiaan terburuk dalam sejarah modern.***

Halaman:

Tags

Terkini