Para analis menekankan bahwa penyelesaian perpecahan ideologis yang selama ini membelah masyarakat adalah kunci untuk menghindari siklus krisis politik berulang.
Apa yang terjadi pada Yoon Suk Yeol bukan hanya kisah tentang jatuhnya seorang pemimpin, tetapi juga refleksi dari sistem yang terus berjuang menyeimbangkan kekuasaan dan demokrasi.
Kini, sorotan dunia tertuju pada bagaimana Korea Selatan akan menavigasi badai ini.
Apakah negara ini mampu keluar dari krisis dengan memperkuat fondasi demokrasinya, atau justru terjebak dalam siklus ketidakstabilan baru?***