Para analis menekankan bahwa penyelesaian perpecahan ideologis yang selama ini membelah masyarakat adalah kunci untuk menghindari siklus krisis politik berulang.
Apa yang terjadi pada Yoon Suk Yeol bukan hanya kisah tentang jatuhnya seorang pemimpin, tetapi juga refleksi dari sistem yang terus berjuang menyeimbangkan kekuasaan dan demokrasi.
Kini, sorotan dunia tertuju pada bagaimana Korea Selatan akan menavigasi badai ini.
Apakah negara ini mampu keluar dari krisis dengan memperkuat fondasi demokrasinya, atau justru terjebak dalam siklus ketidakstabilan baru?***
Artikel Terkait
Presiden Korea Selatan Yoon Seokyeol Cabut Status Darurat Militer dan Batalkan Semua Aktivitasnya Usai Adanya Upaya Percobaan Kudeta
Ratusan Ribu Warga Korea Selatan Turun ke Jalan, Desakan Pemakzulan Presiden Memanas!
Fenomena Gerhana Matahari Sebagian Terjadi Hari ini 29 Maret 2025 yang Tak Bisa Disaksikan dari Indonesia, Simak Jadwal dan Lokasi Pengamatan
Gerakan Lempeng Tektonik India Memunculkan Potensi Gempa Susulan di Myanmar
Tekstil dan Elektronik Paling Terpukul Dengan Kebijakan Perang Dagang Donald Trump, Indonesia Hindari Kebijakan Bikin Gaduh