HUKAMANEWS - Setelah 6 jam sejak dideklarasikan darurat militer, Presiden Yoon Seokyeol telah mecabut status darurat militer melalui rapat kabinetnya.
Dikutip dari n.news.naver.com, pada Rabu (4/12), Presiden Yoon Seokyeol membatalkan semua aktivitas pada hari ini.
Dalam pidatonya, Yoon Seokyeol mengatakan, dirinya akan melawan kekuatan anti-negara dan menormalisasi kondisi negara secepat mungkin.
"Mungkin ada banyak ketidaknyamanan bagi orang-orang baik yang percaya dan mengikuti nilai-nilai Konstitusi Republik Merdeka karena penerapan Martial Law darurat ini," kata Presiden.
"Namun saya akan fokus untuk meminimalkan ketidaknyamanan tersebut."
"Langkah-langkah ini tidak dapat dihindari demi melanggengkan Republik Korea yang merdeka, dan tidak ada perubahan dalam pendirian kebijakan luar negeri bahwa Republik Korea berkomitmen untuk memenuhi tanggung jawab dan kontribusinya kepada komunitas internasional," sebut Presiden.
Kepala Staf Kepresidenan, Sekretaris Negara, Direktur Keamanan Nasional dan Direktur Kebijakan Publik pagi ini resign massal dari kantor kepresidenan.
Beberapa jam sebelum cabut status darurat militer, ada upaya kudeta di Korea Selatan.
Pemandangan luar biasa yang disaksikan di Ibu Kota, Seoul dimana pasukan dan perlengkapan militer dikerahkan, setelah diberlakukannya darurat militer dan keadaan darurat.
Baca Juga: Catat! Masyarakat Disabilitas Bisa Nikmati Potongan Tiket Kereta Api
Puluhan kendaraan lapis baja dan helikopter disiagakan di jalanan Seoul seperti dikutip akun X SW News - Soft War News.
Artikel Terkait
Doa dan Dukungan Prabowo untuk Kemenangan Timnas U 23 vs Korea Selatan
HORE! Transaksi Lintas Negara Nggak Pake Ribet, QRIS Kini Bisa Digunakan di Korea Selatan, India, Jepang, dan UAE
Darurat Militer Korsel, Presiden Yoon Suk Yeol Umumkan, Lalu Beberapa Jam Kemudian Dibatalkan, Ada Apa di Balik Keputusan Ini?