global

Di Balik Pertikaian Sengit Zelenskyy dan Trump, Zelenksyy Terus Umbar Kebohongan Soal Diplomasi dengan Putin

Minggu, 2 Maret 2025 | 13:03 WIB
Zelenskyy terus umbar kebohongan soal keepakatan dengan Rusia, hingga terjadi pertikaian sengit antara Trump, Zelenskyy dan JD Vance (Ist)

HUKAMANEWS - Pertikaian sengit antara Presiden Rusia dengan Presiden AS Donald Trump, di Ruang Oval, Gedung Putih, dimulai setelah Wakil Presiden AS, JD Vance mengatakan bahwa jalan menuju perdamaian antara Rusia dan Ukraina adalah diplomasi.

Zelenskyy tidak setuju, dengan menyatakan bahwa Rusia telah melanggar perjanjian dengan pemerintahannya di masa lalu.

"Dia membunuh rakyat kita, dan dia tidak menukar tahanan," kata Zelenskyy tentang Putin.

"Diplomasi macam apa, JD, yang kamu bicarakan? Apa maksudmu?", ujar Zelenskyy kepada Vance.

Vance pun membalas pertanyaan sengit Zelenskyy bahwa dirinya berbicara tentang jenis diplomasi yang akan mengakhiri kehancuran negara Ukraina.

Vance pun menegaskan ke Zelenskyy bahwa dirinya tidak sopan datang ke Ruang Oval dan mencoba mengajukan gugatan hukum di depan media Amerika saat ini.

Vance diketahui telah lama menentang bantuan AS untuk Ukraina.

Baca Juga: Daftar 9 Tersangka Korupsi Impor Gula, Kejagung, Bongkar Modus Licik dan Uang Ratusan Miliar Disita

Sebagai senator, ia memberikan suara menentang paket bantuan luar negeri senilai $95 miliar yang mencakup pendanaan substansial untuk Ukraina.

Sebagai kandidat Senat, Vance mengatakan dalam podcast tahun 2022 , "Saya tidak peduli apa yang terjadi pada Ukraina dengan cara apa pun."

Ketika Vance mengatakan kepada Zelenskyy pada Jumat lalu, bahwa Ukraina memiliki "masalah sumber daya manusia" dalam merekrut pasukan, Zelenskyy menantang Vance, dengan menyatakan bahwa dia bahkan belum pernah ke negaranya.

"Saya sudah menonton dan melihat cerita-ceritanya," jawab Vance.

"Dan saya tahu, yang terjadi adalah Anda membawa orang-orang, Anda membawa mereka dalam tur propaganda, Tuan Presiden."

"Menurut Anda, apakah tindakan yang terhormat untuk datang ke Ruang Oval Amerika Serikat dan menyerang pemerintahan yang berusaha mencegah kehancuran negara Anda?" tambahnya.

Baca Juga: Mudik Gratis Lebaran 2025 Pemerintah Dibuka dengan Kuota 100.000 Orang, Begini Cara Daftarnya Lewat Aplikasi MitraDarat

Halaman:

Tags

Terkini