Di Balik Pertikaian Sengit Zelenskyy dan Trump, Zelenksyy Terus Umbar Kebohongan Soal Diplomasi dengan Putin

photo author
- Minggu, 2 Maret 2025 | 13:03 WIB
Zelenskyy terus umbar kebohongan soal keepakatan dengan Rusia, hingga terjadi pertikaian sengit antara Trump, Zelenskyy dan JD Vance (Ist)
Zelenskyy terus umbar kebohongan soal keepakatan dengan Rusia, hingga terjadi pertikaian sengit antara Trump, Zelenskyy dan JD Vance (Ist)

Pejabat AS memulai perundingan damai dengan negosiator Rusia bulan ini di Arab Saudi, dengan Menteri Luar Negeri Marco Rubio memimpin delegasi AS.

Ini adalah pertama kalinya pejabat Rusia dan Amerika bertemu langsung selama pemerintahan Trump dengan maksud tegas untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Trump telah lama menuduh Zelenskyy mengambil keuntungan yang tidak semestinya dari AS dan mendorong Presiden Joe Biden saat itu untuk menghabiskan miliaran dolar AS untuk perang yang "tidak dapat dimenangkan."

Trump berpendapat bahwa perjanjian mineral tersebut akan berfungsi sebagai penggantian atas bantuan militer sebesar hampir $66 miliar yang diberikan AS kepada Ukraina selama tiga tahun terakhir, dan dapat menciptakan “ kemitraan ekonomi ” antara kedua negara.

Ukraina memiliki salah satu cadangan titanium dan bijih besi terbesar di dunia . Namun, menurut pejabat AS, sebagian besar mineral tersebut berada di wilayah yang dikuasai oleh pasukan Rusia.

Rusia telah mengusulkan kesepakatan serupa yang akan memberikan kepemilikan AS atas mineral tanah jarang dan logam berharga di wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia, sebuah ide yang ditunjukkan oleh Trump dan Putin .

Zelensky bulan ini menolak tawaran awal AS mengenai mineral tanah jarang, dengan mengatakan tawaran tersebut tidak mencakup jaminan keamanan yang cukup kuat untuk Ukraina.

Penolakan tersebut, ditambah desakan Zelensky agar pejabat Ukraina dilibatkan dalam perundingan AS-Rusia untuk mengakhiri perang, memicu kemarahan Trump .

Setelah Zelenskyy menuduh Trump hidup dalam "gelembung disinformasi" Rusia, Trump menjelekkannya sebagai "Diktator Tanpa Pemilu," dengan alasan tanpa bukti bahwa Zelenskyy memutuskan untuk menunda pemilu saat Ukraina bertempur melawan Rusia karena angka popularitas yang rendah.

Trump kemudian mengatakan kepada Fox News bahwa Zelenskyy akan menghambat upayanya untuk menegosiasikan diakhirinya perang.

"Jujur saja, menurut saya kehadirannya di pertemuan itu tidak terlalu penting. Dia sudah ada di sana selama tiga tahun. Dia membuat kesepakatan menjadi sangat sulit dicapai," kata Trump.***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Keikei Utari

Sumber: NBC News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X