Ia diduga berdiskusi langsung dengan Kim Yong-hyun terkait langkah-langkah lanjutan setelah darurat militer dicabut.
Peran Noh sebagai pembantu dekat mantan menteri ini semakin memperkuat dugaan bahwa pengumuman darurat militer bukanlah keputusan mendadak.
Namun, justru sebuah skenario yang sudah disusun rapi sebelumnya.
Polisi Buru Bukti dan Interogasi Intens
Saat ini, Mayjen Moon dan Noh ditahan di bawah ketentuan penangkapan darurat.
Polisi memiliki waktu 48 jam untuk menginterogasi keduanya dan mencari bukti tambahan sebelum mengajukan surat perintah resmi ke pengadilan.
Jika surat perintah tersebut tidak dikeluarkan dalam waktu yang ditentukan, polisi terpaksa harus membebaskan mereka.
Namun, tim investigasi optimistis dapat mengungkap kebenaran di balik kejadian ini sebelum batas waktu habis.
Spekulasi Motif di Balik Darurat Militer
Pengumuman darurat militer yang dilakukan Presiden Yoon memicu spekulasi luas.
Banyak pihak menilai langkah itu dilakukan untuk mengamankan situasi politik tertentu atau menghadapi ancaman keamanan nasional.
Namun, dengan keterlibatan pejabat militer dan sipil dalam perencanaannya, situasi ini malah menimbulkan krisis kepercayaan publik terhadap pemerintah.
Kasus ini menjadi ujian berat bagi pemerintah Korea Selatan di bawah Presiden Yoon Suk Yeol.
Publik menuntut transparansi penuh atas alasan di balik keputusan darurat militer yang dinilai kontroversial tersebut.