HUKAMANEWS - Korea Selatan kembali memanas setelah darurat militer yang sempat diumumkan awal bulan ini.
Kini, dua nama besar di tubuh militer Korsel, Mayjen Moon Sang-ho dan Noh Sang-won, ditangkap oleh kepolisian setempat.
Penangkapan tersebut terjadi pada Minggu (15/12) waktu setempat dan langsung menyita perhatian publik.
Mayjen Moon yang menjabat sebagai Kepala Komando Intelijen Pertahanan Korsel ditangkap atas dugaan keterlibatannya dalam pengerahan pasukan militer tanpa prosedur yang jelas.
Baca Juga: Hakim Tersangka Suap Vonis Bebas Ronald Tannur Resmi Dilimpahkan ke Jaksa, Siap Sidang Tipikor
Kejadian ini bermula pada 3 Desember lalu, hanya dua menit setelah Presiden Yoon Suk Yeol tiba-tiba mengumumkan status darurat militer.
Moon diduga telah mengirimkan pasukan ke kantor Komisi Pemilihan Umum Nasional di Gwacheon, yang terletak di selatan Seoul.
Menurut penyelidikan awal, ada dugaan kuat bahwa Moon sudah mengetahui rencana Presiden Yoon sebelumnya.
Bahkan, polisi mencurigai ia terlibat dalam persiapan pengumuman mendadak darurat militer tersebut.
Tidak hanya Moon, Noh Sang-won, mantan Kepala Komando Intelijen Pertahanan, juga ikut ditahan.
Noh dikenal sebagai tangan kanan mantan Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun, yang diduga terlibat dalam rencana dekrit darurat militer itu.
Oposisi Soroti Keterlibatan Sipil
Partai oposisi utama, Partai Demokrat, menuding bahwa Noh berperan besar dalam menyusun dekrit militer.
Artikel Terkait
HORE! Transaksi Lintas Negara Nggak Pake Ribet, QRIS Kini Bisa Digunakan di Korea Selatan, India, Jepang, dan UAE
Presiden Korea Selatan Yoon Seokyeol Cabut Status Darurat Militer dan Batalkan Semua Aktivitasnya Usai Adanya Upaya Percobaan Kudeta
Ratusan Ribu Warga Korea Selatan Turun ke Jalan, Desakan Pemakzulan Presiden Memanas!
Yoon Suk Yeol Gagal Lolos, Oposisi Korea Selatan Siap Guncang Lagi dengan Pemakzulan!
Presiden Korea Selatan Jadi Tersangka! Deklarasi Darurat Militer Yoon Suk Yeol Picu Kehebohan dan Kritik Tajam