HUKAMANEWS - Presiden Rusia dan China saling mengucapkan selamat melalui telepon.
Hal ini menyusul capaian rekor volume perdagangan mereka yang sebesar 227,7 miliar dolar (sekitar Rp3,56 kuadriliun) pada 2023.
Angka perdagangan kedua negara itu melampaui target yang ditetapkan para pemimpin Rusia dan China satu tahun lebih awal, demikian pernyataan dari Kremlin pada Kamis (8/2/2024).
Vladimir Putin dan Xi Jinping menyimpulkan hasil tersebut dampak dari pengembangan kemitraan dan kerja sama strategis negara mereka.
Mereka menyatakan minat bersama untuk lebih meningkatkan kerja sama di semua bidang, dan mencatat bahwa tahun ini kedua negara itu memperingati 75 tahun hari jadi hubungan diplomatik mereka.
Baca Juga: Pingin Kucing Kamu Bahagia? Cek 4 Cara Simpel agar Bos Anabul Tetap Nurut dan Hepi di Rumah
"Kedua belah pihak menegaskan kesiapan mereka untuk meningkatkan koordinasi kebijakan luar negeri dalam kerangka berbagai struktur multilateral, khususnya di PBB, BRICS, dan Organisasi Kerja Sama Shanghai," kata pernyataan resmi pemerintah Rusia.
Saat bertukar pandangan mengenai situasi di Timur Tengah, Putin dan Xi mendukung penyelesaian politik dan diplomatik masalah Palestina dalam kerangka hukum internasional yang diakui secara umum.
Putin menegaskan kembali dukungan Rusia terhadap kebijakan Satu China ketika berbicara tentang ketegangan di sekitar Taiwan. Kedua pemimpin itu juga membahas situasi di Ukraina.
Putin dan Xi juga "menekankan bahwa interaksi erat Rusia-China merupakan faktor stabilisasi yang penting dalam urusan dunia," kata Kremlin.
Media plat merah China melaporkan bahwa Xi menekankan kedua belah pihak harus mengintensifkan koordinasi strategis, menjaga kedaulatan nasional, keamanan, dan kepentingan pembangunan masing-masing.
Serta dengan tegas menentang campur tangan kekuatan eksternal dalam urusan dalam negeri.
"Kedua belah pihak harus memupuk momentum baru untuk kerja sama bilateral (dan) menjaga stabilitas rantai industri dan pasokan," kata Xi kepada Putin.
Xi menambahkan bahwa negara mereka harus bersama mengadakan pertukaran budaya yang menghubungkan hati kedua bangsa dan terus memperketat hubungan kebersamaan rakyatnya.
Xi juga mengatakan bahwa China dan Rusia harus mendukung Kazakhstan menjadi tuan rumah KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai tahun ini, meningkatkan persatuan dan rasa saling percaya serta menjaga keamanan dan stabilitas regional serta kepentingan bersama negara-negara kawasan.