Ayam Cengek Ollyn Asal Semarang Mulai Merambah ke Eropa dan Daratan Cina

photo author
- Selasa, 13 Desember 2022 | 02:44 WIB
Ayam Cengek Olyn Merambah Ke Mancanegara (Elizabeth Widowati)
Ayam Cengek Olyn Merambah Ke Mancanegara (Elizabeth Widowati)

 

Hukamanews.com – Membangun jaringan lewat “Ayam Cengek” inilah yang terus ditekuni oleh Yoselyn Tjoa, wanita Semarang, selama hampir lima belas tahun lebih. Dari hanya sebagai reseller hingga akhirnya berhasil memasaknya sendiri. Menceritakan Ayam Cengek , ini adalah produk makanan selera Sunda sesuai dengan namanya yang artinya adalah ayam berbumbu sambel.

“ Ayamnya bukan digoreng, tetapi melalui proses pemanggangan, sehingga yang dihasilkan adalah low cholesterol dan tanpa menggunakan vetsin. Untuk proses selanjutnya , ayam cengek kemudian disiram dengan cengek alias olahan sambal.” cerita Cik Ollyn , panggilan akrab warga Batan , Semarang , saat menggambarkan secara sederhana proses produksinya, Selasa ( 13/12/22 )

Sederhana proses pembuatannya, akan tetapi yang tidak sederhana adalah hasil yang didapatkan dari bisnis yang dirintisnya sejak 15 tahun tersebut. Hasil dari proses pembuatan Ayam Cengek, kini telah menghasilkan jaringan yang begitu luas hingga ke mancanegara.

“Produksi Ayam Cengek ini sudah berhasil merambah hingga keluar negeri. Dibawa langsung oleh penikmatnya hingga ke Singapura. Menakjubkannya, dari produksi Ayam Cengek, Cengeknya sendiri alias sambalnya, juga memiliki penggemar tersendiri. Cengeknya sudah merambah hingga ke Belanda, Taiwan, Amerika , hingga Jerman. Karena bisa buat cocolan makanan hingga bumbu dasar memasak.” tambah Olyn

Baca Juga: Lima Tips Untuk Pengusaha Baru Membangun Bisnis di Tahun 2023

Untuk pasar nasional sendiri , Ayam Cengek yang dibuatnya sudah mulai menyentuh kota – kota besar seperti Medan dan Bali. Dan tentunya ini dibantu dengan jaringan ekspedisi pengiriman yang lebih mudah.

Menjual produk ayam olahan berbahan dasar sambal, Ollyn punya banyak cerita unik didalamnya. Meski membuat tiga varian sambal dari mulai sangat pedas hingga sedikit lebay, karena isi dari cabainya dibuang semua. Tetap bagi orang – orang, banyak yang memesan dalam porsi terpisah dari si Ayam panggangnya.

“Karena ternyata orang Semarang tuh , takut kepedesan. “ kata Ollyn disambung dengan tawa

Usaha produk olahan Ayam Cengek dilakukan Ollyn hebatnya dilakukan sendirian. Dari awalnya, produksi tidak dilakukan setiap hari ini. Penjualan mulai nampak menggembirakan, ya beberapa bulan ini. Sehingga produksi pun bisa dilakukan secara rutin. Berkembang secara pasti, terlihat makin beragam permintaan konsumen untuk membeli produk ini. Banyak yang meminta ayamnya hanya direbus, demi alasan kesehatan.

Untuk usaha ini, ia sangat berterimakasih kepada gurunya , warga asli Bandung keturunan Chinese Sunda Dan Jawa Cirebonan. Karena dari gurunya ia yang semula diijinkan untuk menjual, justru ditarget untuk bisa membuatnya sendiri.

“Semua usaha perlu dilakukan secara konsisten. Berhasil atau tidaknya, hanya tinggal kita mau menunggu waktunya tiba.” saran Ollyn, menutup perbincangannya seputar Ayam Cengek

Baca Juga: CEO Google Sundar Pichai ingin perdalam kemitraan dengan Indonesia

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Elizabeth Widowati

Tags

Rekomendasi

Terkini

X