PM Thailand Phumtham Wechayachai Peringatkan Warganya Pertempuran dengan Kamboja Tambah Sengit, 138.000 Warga Kini Sudah Mengungsi

photo author
- Jumat, 25 Juli 2025 | 18:04 WIB
Warga yang mengungsi dari rumah mereka di dekat perbatasan Kamboja-Thailand beristirahat di halaman sebuah pagoda di provinsi Oddar Meanchey pada Jumat (25/7)/AFP
Warga yang mengungsi dari rumah mereka di dekat perbatasan Kamboja-Thailand beristirahat di halaman sebuah pagoda di provinsi Oddar Meanchey pada Jumat (25/7)/AFP

Wartawan AFP juga melihat tentara bergegas mengamankan peluncur roket dan melesat menuju perbatasan.

Baca Juga: Hakim Pengadilan Sebut Hasil Penyidikan KPK, Hasto Tak Merintangi Penyidikan Harun Masiku

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, yang negaranya saat ini menjabat sebagai ketua blok regional ASEAN, mengatakan ia telah mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin kedua negara pada hari Kamis dan menyerukan gencatan senjata dan dialog.

"Saya menyambut baik sinyal positif dan kesediaan yang ditunjukkan oleh Bangkok dan Phnom Penh untuk mempertimbangkan langkah ini ke depan," ujarnya dalam sebuah unggahan Facebook pada Kamis malam.

Namun, terlepas dari optimisme Anwar, pertempuran kembali terjadi di tiga wilayah sekitar pukul 04.00 pagi hari Jumat (21.00 GMT, Kamis), kata militer Thailand.

Pasukan Kamboja melakukan pemboman dengan senjata berat, artileri lapangan, dan sistem roket BM-21, kata militer, dan pasukan Thailand merespons "dengan tembakan dukungan yang sesuai".

Pertempuran ini menandai eskalasi dramatis dalam pertikaian berkepanjangan antara kedua negara tetangga.

Keduanya merupakan tujuan wisata populer bagi jutaan wisatawan asing atas perbatasan bersama sepanjang 800 kilometer (500 mil).

Baca Juga: Kasus Beras Oplosan Masuk Ranah Korupsi, Kejagung Ungkap Dugaan Suap Triliunan, Siapa Saja yang Terlibat?

Puluhan kilometer di beberapa wilayah diperebutkan dan pertempuran pecah antara tahun 2008 dan 2011, menewaskan sedikitnya 28 orang dan mengungsi puluhan ribu orang.

Putusan pengadilan PBB pada tahun 2013 menyelesaikan masalah ini selama lebih dari satu dekade, tetapi krisis saat ini meletus pada bulan Mei ketika seorang tentara Kamboja tewas dalam bentrokan baru.

Pertempuran pada hari Kamis difokuskan di enam lokasi, menurut tentara Thailand, termasuk di sekitar dua kuil kuno.

Pasukan darat yang didukung oleh tank bertempur untuk menguasai wilayah, sementara Kamboja menembakkan roket dan peluru ke Thailand dan Thailand mengerahkan jet F-16 untuk menyerang target militer di seberang perbatasan.

Kedua belah pihak saling menyalahkan karena melepaskan tembakan terlebih dahulu, sementara Thailand menuduh Kamboja menargetkan infrastruktur sipil, termasuk sebuah rumah sakit yang terkena tembakan dan sebuah pom bensin yang terkena setidaknya satu roket.

Bentrokan hari Kamis terjadi beberapa jam setelah Thailand mengusir duta besar Kamboja, dan menarik utusannya sendiri setelah lima anggota patroli militer Thailand terluka oleh ranjau darat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Keikei Utari

Sumber: thedailystar.net

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X