Secara terpisah, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan pihaknya telah merawat lebih banyak kasus korban massal di rumah sakit lapangan Rafah, di Gaza selatan dalam enam minggu terakhir dibandingkan dengan 12 bulan sebelumnya.
Dikatakan bahwa rumah sakit lapangannya di Rafah telah menerima 132 pasien "yang menderita cedera terkait senjata" pada hari Sabtu, 31 di antaranya meninggal.
"Sebagian besar" pasien mengalami luka tembak, tambahnya, dan "semua individu yang responsif" melaporkan bahwa mereka telah mencoba mengakses lokasi distribusi makanan.
Dikatakan bahwa rumah sakit tersebut telah merawat lebih dari 3.400 pasien luka, akibat senjata dan mencatat lebih dari 250 kematian sejak lokasi distribusi makanan baru dibuka pada 27 Mei.
Kasus kematian ini melampaui "semua kasus korban massal yang dirawat di rumah sakit" pada tahun sebelumnya.
"Frekuensi dan skala yang mengkhawatirkan dari insiden korban massal ini menggarisbawahi kondisi mengerikan yang dialami warga sipil di Gaza," kata ICRC.
Pada hari Sabtu, rumah sakit Nasser di Gaza selatan mengatakan 24 orang tewas di dekat lokasi distribusi bantuan, di mana para saksi mata mengatakan pasukan Israel telah melepaskan tembakan saat orang-orang mencoba mengakses makanan.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan "tidak ada korban luka yang diketahui", akibat tembakan IDF di dekat lokasi tersebut.
Secara terpisah, seorang pejabat militer Israel mengatakan tembakan peringatan dilepaskan untuk membubarkan orang-orang yang diyakini IDF sebagai ancaman.
Kantor hak asasi manusia PBB mengatakan pada hari Jumat, bahwa sejauh ini telah mencatat 789 pembunuhan terkait bantuan.
Dikatakan bahwa dari jumlah tersebut, 615 berada di sekitar lokasi Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung AS dan Israel, yang dibuka pada 27 Mei dan dioperasikan oleh kontraktor keamanan swasta AS di dalam zona militer di Gaza selatan dan tengah.
Sebanyak 183 pembunuhan lainnya tercatat di dekat konvoi PBB dan konvoi bantuan lainnya.
Militer Israel menyatakan bahwa mereka menyadari adanya insiden yang mengakibatkan warga sipil terluka, dan bahwa mereka berupaya untuk meminimalkan "kemungkinan terjadinya ketegangan antara penduduk dan pasukan (Israel) semaksimal mungkin".
Artikel Terkait
Seruan "Matilah IDF" yang Digaungkan Duo Rap Bob Vylan, Bergema di Festival Glastonbury, di Tengah Kemarahan terhadap Perang Gaza
Tragis! Direktur RS Indonesia Jadi Korban Serangan Udara Israel di Gaza, Kemlu RI Berduka dan Serukan Aksi Nyata
Pemerintah dan Organisasi Relawan Kutuk Serangan Israel yang Sebabkan Kematian Direktur RS Indonesia di Gaza, Dr. Marwan Al Sultan
Lagi Bagi Makanan, Tiba-Tiba Dibombardir! Serangan Israel di Gaza Tewaskan Puluhan Warga Sipil Termasuk Anak-Anak
Usai Pertemuannya dengan Trump, Netanyahu Pastikan di Depan Trump Bakal Habisi Gaza dan Hamas
Di Saat Netanyahu Bertemu dengan Trump Soal Kesepakatan Gencatan Senjata, Israel Kembali Tewaskan 28 Warga Sipil Gaza