Kapal tersebut diperkirakan akan mencapai titik 100 mil laut dari Gaza pada hari Senin.
Aktivis iklim Greta Thunberg juga bergabung dalam misi tersebut.
Sebelum berangkat dari pelabuhan Catania di Sisilia pada tanggal 1 Juni, ia terlihat berdiri di samping bendera Palestina.
Para pendukung berkumpul di dermaga San Giovanni Li Cuti untuk melepas para aktivis dengan lagu-lagu dan bendera Palestina.
Dari atas kapal, pembela hak asasi manusia dan anggota Koalisi Armada Kebebasan Yasmine Ajar mengatakan kepada Al-Jazeera, bahwa misi tersebut ditujukan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada penduduk yang telah menderita kelaparan selama tiga bulan.
Ajar menekankan bahwa armada tersebut menyerukan pembukaan koridor kemanusiaan, dan memperingatkan bahwa tanggapan kekerasan apa pun akan dianggap sebagai kejahatan perang.
"Kami mencoba membawa bantuan, dan Israel melanggar hukum internasional," katanya, seraya mencatat bahwa dunia tetap diam selama 20 bulan agresi dan genosida di Gaza.***
Artikel Terkait
Warga Gaza Palestina Tolak Keras Rencana Licik Israel Dirikan Kamp Isolasi Mirip Ghetto Nazi, dengan Modus Distribusi Bantuan
Protes Keras Soal Gaza Saat Sidang Senat AS, Pendiri Brand Es Krim Ben & Jerry's Ben Cohen Diseret dan Diborgol Keluar Ruang Sidang
Klaim Adanya Terowongan di Rumah Sakit Eropa di Gaza, Israel Kembali Bantai 34 Warga Palestina
Kebijakan Keji Netanyahu Tak Izinkan Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza Selama 80 Hari, Kelaparan yang Disengaja Israel
Nafsu Netanyahu Kuasai Jalur Gaza Secara Penuh dan Tolak Segala Bentuk Kesepakatan untuk Akhiri Perang
Hamas Kecam Pernyataan Anggota Kongres AS Randy Fine yang Serukan Nuklir di Jalur Gaza, Hasutan Fine untuk Genosida Gaza