HUKAMANEWS - Sebuah kapal bantuan kemanusiaan yang menuju Gaza bersandar di Pelabuhan Ashdod, Israel, Senin, setelah pasukan Israel mencegat kapal tersebut dan menangkap semua relawan yang berada di dalamnya, menurut laporan penyiar publik Israel, KAN.
Tidak ada perincian yang dibagikan mengenai kondisi para aktivis di kapal Madleen tersebut.
Kapal berbendera Inggris itu bertujuan untuk merusak blokade ketat yang diberlakukan Israel terhadap Gaza, di mana hampir 55.000 orang telah tewas dalam serangan brutal yang dimulai sejak Oktober 2023.
Kapal yang membawa sejumlah bantuan, termasuk makanan dan susu formula bayi itu disergap oleh pasukan Israel pada malam hari, sebelum mencapai pantai Gaza dan ditarik ke Pelabuhan Ashdod di Israel.
Tentara Israel menculik 12 orang di atas kapal Madleen, termasuk 11 aktivis dan satu jurnalis, ungkap Freedom Flotilla Coalition, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) internasional yang mengorganisasi misi tersebut.
Baca Juga: BSU BPJS Ketenagakerjaan Mulai Cair, Simak Cara Cek Penerimanya dan Syarat Lengkapnya
Di antara mereka yang ditangkap adalah aktivis iklim asal Swedia Greta Thunberg, anggota Parlemen Eropa keturunan Prancis-Palestina Rima Hassan, Yasemin Acar dari Jerman; Baptiste Andre, Pascal Maurieras, Yanis Mhamdi, dan Reva Viard dari Prancis.
Selain itu, Thiago Avila dari Brasil; Suayb Ordu dari Turki, Sergio Toribio dari Spanyol, Marco van Rennes dari Belanda, serta Omar Faiad, seorang jurnalis Al Jazeera Mubasher yang juga berasal dari Prancis.
Sebelumnya, Komite Internasional untuk Mematahkan Pengepungan di Gaza mengumumkan pada hari Sabtu, bahwa kapal Madleen mendekati pantai utara Mesir, dengan jarak yang dekat sebelum mencapai Gaza.
Kapal tersebut, bagian dari Freedom Flotilla Coalition, membawa 12 aktivis internasional.
Al-Jazeera mengutip pernyataan awak kapal bahwa perjalanan saat ini berjalan lancar, meskipun pada malam-malam sebelumnya kapal tersebut didekati oleh pesawat nirawak yang kemudian dikonfirmasi untuk tujuan pengintaian.
Anggota Parlemen Eropa asal Prancis, Rima Hassan, yang berada di atas kapal Madleen, meminta agar perjalanan kapal tersebut aman.
Ia memperingatkan bahwa setiap upaya untuk mencegat atau menyerang kapal tersebut, akan merupakan pelanggaran hukum internasional yang jelas.
Artikel Terkait
Warga Gaza Palestina Tolak Keras Rencana Licik Israel Dirikan Kamp Isolasi Mirip Ghetto Nazi, dengan Modus Distribusi Bantuan
Protes Keras Soal Gaza Saat Sidang Senat AS, Pendiri Brand Es Krim Ben & Jerry's Ben Cohen Diseret dan Diborgol Keluar Ruang Sidang
Klaim Adanya Terowongan di Rumah Sakit Eropa di Gaza, Israel Kembali Bantai 34 Warga Palestina
Kebijakan Keji Netanyahu Tak Izinkan Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza Selama 80 Hari, Kelaparan yang Disengaja Israel
Nafsu Netanyahu Kuasai Jalur Gaza Secara Penuh dan Tolak Segala Bentuk Kesepakatan untuk Akhiri Perang
Hamas Kecam Pernyataan Anggota Kongres AS Randy Fine yang Serukan Nuklir di Jalur Gaza, Hasutan Fine untuk Genosida Gaza