HUKAMANEWS - Di tengah memburuknya hubungan antara China dan Amerika Serikat, Beijing tampaknya mulai menaruh perhatian ekstra terhadap Indonesia.
Langkah ini terlihat dari pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri China yang disampaikan dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (14/4/2025).
Momen peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–China dimanfaatkan pemerintah Negeri Tirai Bambu untuk menegaskan pentingnya kerja sama strategis dengan Jakarta.
China menyadari bahwa tensi geopolitik yang kian memanas, termasuk konflik dagang dan ancaman perang tarif, bisa mengancam posisi mereka di kawasan Asia Tenggara.
Baca Juga: Olok-olok China, Sekretaris Pers White House Karoline Leavitt Malah Ketahuan Pakai Gaun Asal China
Di sisi lain, Indonesia justru menunjukkan keterbukaan terhadap pendekatan dari berbagai kekuatan global, termasuk Amerika Serikat.
Kondisi ini membuat China khawatir akan kemungkinan Indonesia lebih condong ke arah Barat di tengah rivalitas global yang semakin kompleks.
Dalam pernyataannya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menegaskan bahwa kemitraan strategis komprehensif antara China dan Indonesia saat ini menjadi kunci dalam menjaga stabilitas regional dan menghadapi tantangan global.
Menurutnya, kerja sama ini tak hanya menyangkut perdagangan dan investasi, tapi juga mencerminkan peran penting kedua negara di kelompok Global South.
Baca Juga: Cerita Duo Marquez Tabrakan di Tikungan Pertama GP Qatar, Marc Marquez Keluar Sebagai Juara
“China dan Indonesia sama-sama kekuatan besar di dunia berkembang. Hubungan kami memiliki pengaruh strategis yang signifikan,” ujarnya.
Presiden Xi Jinping dan Presiden terpilih Prabowo Subianto bahkan disebut telah saling bertukar pesan ucapan selamat dalam rangka peringatan hubungan diplomatik tersebut.
Keduanya menekankan pentingnya dukungan bersama dalam agenda pembangunan nasional dan cita-cita modernisasi negara.
Lin Jian juga menyebut bahwa China siap memperkuat koordinasi dengan Indonesia dalam menyikapi ketidakpastian global, termasuk menjaga kestabilan rantai pasok dan sistem perdagangan multilateral.
Baca Juga: Ketika Negoisasi Iran dan Utusan Amerika Steve Witkoff Jadi Mimpi Buruk Bagi Israel
Artikel Terkait
Trump Tandatangani Penerapan Tarif 25 Persen Atas Barang Impor dari Kanada, Meksiko, Sementara China 10 Persen
Demi Efisiensi Anggaran, Trump Dekati Rusia dan China untuk Kembali Bahas Perundingan Senjata Nuklir
Australia Pilih Kejar Kepentingan Nasional Ketimbang Gabung Dengan China
Tak Takut Diancam Trump Lewat Tarif Dagang, China Bereaksi Lebih Keras dan Bakal Ladenin Perang dengan AS
China Naikkan Tarif Jadi 125 Persen, Trump Malah Ajak Xi Damai? Drama Perang Dagang yang Bikin Dunia Deg-degan