Sementara itu, Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit, menegaskan bahwa perang yang dikobarkan Israel di wilayah-wilayah Palestina yang diduduki, Lebanon dan Suriah telah memasuki babak baru yang benar-benar gegabah, yakni sengaja melanggar kesepakatan, menginvasi negara-negara dan membunuh lebih banyak warga sipil.
Melalui sebuah pernyataan pada Jumat, Aboul Gheit memperingatkan dampak dari kelambanan global terhadap ketidakpatuhan Israel yang terang-terangan terhadap norma-norma hukum internasional.
"Tampaknya mesin perang Israel tidak mau berhenti selagi para pemimpin penjajah bersikeras menghadapi krisis internal mereka dengan mengekspornya ke luar negeri, dan situasi ini menjadi jelas bagi semua orang," katanya.
Ia menggambarkan terjadinya kembali pembunuhan di Lebanon sebagai pelanggaran perjanjian gencatan senjata yang tidak dapat diterima dan terkutuk, yang membahayakan stabilitas kawasan dan berisiko menciptakan eskalasi yang tak terbendung.
Ia menegaskan bahwa tindakan Israel itu bertujuan untuk mengacaukan Suriah dan Lebanon melalui provokasi militer yang tidak bertanggung jawab, yang didorong melalui agenda domestik dengan mengorbankan nyawa warga sipil dan perdamaian kawasan.***
Artikel Terkait
Ide Gila Trump Rebut Tanah Gaza untuk Dijadikan Riviera Timur Tengah Disambut Baik Penjahat Perang Netanyahu
Berdalih Gaza Tak Aman, Trump Ingin Beli dan Kuasai Gaza Bahkan Izinkan Negara Lain Kembangkan Sebagian Wilayah
Houthi Yaman Bakal Lanjutkan Serangan Terhadap Kapal Israel di Laut Merah, Usai Israel Tak Juga Cabut Blokade Bantuan ke Gaza
Israel Kembali Lancarkan Pengeboman Besar-besaran ke Gaza, Genosida Kembali Dilakukan Israel Usai 2 Bulan Mereda
Serangan Brutal Israel ke Wilayah Gaza Palestina, Utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour Desak PBB Tak Tinggal Diam