Di Arkansas, setidaknya 22 kabupaten melaporkan kerusakan akibat tornado.
Puing-puing bangunan bahkan dilaporkan terlempar hingga ribuan kaki ke udara, memperlihatkan betapa brutalnya kekuatan alam yang tengah terjadi.
Peringatan banjir bandang dikeluarkan di sepanjang aliran Sungai Mississippi, terutama di wilayah Memphis.
Hujan deras diperkirakan akan terus mengguyur dengan intensitas lebih dari 12 inci dalam waktu tiga hari, sesuatu yang oleh para ahli disebut sebagai peristiwa langka yang biasanya hanya terjadi sekali dalam seribu tahun.
Ironisnya, di tengah bencana sebesar ini, Layanan Cuaca Nasional (NWS) justru tengah menghadapi krisis internal.
Kekurangan tenaga kerja menjadi salah satu hambatan besar dalam sistem peringatan dini.
Sekitar separuh dari 122 kantor lapangan NWS dilaporkan mengalami kekosongan staf lebih dari 20 persen, bahkan beberapa kantor mencapai angka di atas 35 persen.
Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, karena berdampak langsung pada kecepatan dan efektivitas peringatan yang dapat menyelamatkan nyawa.
Para ilmuwan dan pakar iklim menyuarakan kekhawatiran mereka bahwa fenomena ini adalah sinyal nyata dari krisis iklim global yang semakin mendesak.
Kenaikan suhu bumi menyebabkan atmosfer menjadi lebih lembap, yang memicu badai lebih hebat dan curah hujan lebih ekstrem.
Perubahan pola cuaca kini bukan lagi sekadar teori, melainkan kenyataan yang menuntut respons lebih serius.
Dalam situasi yang serba genting ini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan tidak mengabaikan instruksi dari otoritas setempat.
Mempersiapkan diri dengan perlengkapan darurat, memahami jalur evakuasi, serta memantau pembaruan cuaca menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko.
Artikel Terkait
Hujan Badai Ekstrim Melumpuhkan Dubai, Hingga Seorang Muazin Mengubah Lafadz Azan Menyerukan Warga untuk Lakukan Hal Ini
Terjangan Badai Helene Tewaskan 26 Orang, Siapa yang Siap Hadapi Kekuatan Alam? Intip Dampaknya!
Los Angeles Dilanda Badai Api, Pemadam Kebakaran Berjuang di Tengah Angin Melemah
Fenomena Gerhana Matahari Sebagian Terjadi Hari ini 29 Maret 2025 yang Tak Bisa Disaksikan dari Indonesia, Simak Jadwal dan Lokasi Pengamatan
Gerakan Lempeng Tektonik India Memunculkan Potensi Gempa Susulan di Myanmar