HUKAMANEWS - Paus Fransiskus kembali menghadapi ujian kesehatan yang serius setelah hasil pemindaian CT menunjukkan adanya pneumonia di kedua paru-parunya.
Kondisi ini semakin memperumit situasi kesehatan beliau yang sebelumnya sudah mengalami infeksi polimikroba di saluran napas.
Vatikan menyatakan bahwa hasil tes menunjukkan gambaran klinis yang kompleks dan memerlukan perawatan lebih lanjut di rumah sakit.
Pneumonia bilateral ini kini menjadi perhatian utama tim medis yang merawat Paus berusia 88 tahun tersebut.
Baca Juga: BRIN Ajak Jepang dan Malaysia Teliti DBD dan Tuberkolosis
Kondisi Kesehatan yang Kian Mengkhawatirkan
Pemindaian CT dada terbaru yang dilakukan terhadap Paus Fransiskus mengungkapkan adanya pneumonia di kedua paru-parunya.
Kondisi ini mengharuskan Paus menjalani terapi farmakologis lebih lanjut guna menangani infeksi yang semakin memburuk.
Vatikan menyampaikan bahwa semua tes yang telah dilakukan hingga saat ini menunjukkan gambaran klinis yang membutuhkan rawat inap intensif agar proses pemulihan bisa berjalan optimal.
Sehari sebelum diagnosis pneumonia diumumkan, Vatikan telah lebih dulu menyampaikan bahwa Paus mengalami infeksi polimikroba pada saluran pernapasannya.
Baca Juga: Lintas Iman Bersatu! Kolaborasi Eco Bhinneka Muhammadiyah Buktikan Agama Bisa Selamatkan Lingkungan
Infeksi ini membuat tim dokter mengambil tindakan medis yang lebih agresif guna mencegah kemungkinan komplikasi lebih lanjut.
Perjalanan kesehatan Paus kini menjadi perhatian dunia, mengingat usianya yang sudah lanjut dan riwayat penyakit yang cukup panjang.
Riwayat Kesehatan yang Membayangi
Paus Fransiskus tidak asing dengan permasalahan kesehatan.
Artikel Terkait
Paus Fransiskus Murka! Sebut Serangan Israel di Gaza dan Lebanon Tak Bermoral, Dunia Mulai Resah!
Paus Fransiskus Alami Bronkitis, Namun Tetap Aktif Jalankan Tugas dari Casa Santa Marta
Paus Fransiskus Sebut Kekuatan Bersenjata Harus Patuhi Hukum Internasional
Kriya dan Fesyen Jadi Pengganti Pasar Yang Ditarik Masyarakat
BRIN Ajak Jepang dan Malaysia Teliti DBD dan Tuberkolosis