Pada usia 21 tahun, sebagian paru-parunya pernah diangkat akibat radang selaput dada yang cukup parah. Sejak saat itu, kesehatan pernapasannya menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
Dalam beberapa tahun terakhir, Paus juga menjalani berbagai prosedur medis, termasuk operasi besar pada tahun 2021 dan 2023.
Selain itu, masalah lutut yang berkepanjangan membuatnya harus menggunakan kursi roda dalam banyak kesempatan.
Riwayat medis yang cukup kompleks ini semakin membuat kondisi pneumonia bilateral yang dialaminya menjadi lebih serius.
Baca Juga: Kemenag Gelar Pemantauan Hilal di 125 Titik, Kapan Puasa Ramadhan 2025 Dimulai?
Dokter kini berupaya memastikan bahwa perawatan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi fisik Paus agar proses penyembuhan dapat berjalan dengan baik.
Dukungan Umat dan Harapan Kesembuhan
Situasi kesehatan Paus Fransiskus saat ini telah menimbulkan gelombang doa dan dukungan dari umat Katolik di seluruh dunia.
Banyak pihak berharap agar pemimpin tertinggi Gereja Katolik ini dapat pulih dengan cepat dan kembali menjalankan tugasnya.
Beberapa pejabat Vatikan juga menyatakan bahwa meskipun kondisinya serius, tim medis terus memantau perkembangan kesehatannya secara ketat.
Kesehatan seorang pemimpin agama seperti Paus Fransiskus bukan hanya menjadi perhatian umat Katolik, tetapi juga masyarakat dunia secara luas.
Kondisi kesehatannya yang naik turun dalam beberapa tahun terakhir menimbulkan pertanyaan mengenai masa depan kepemimpinannya.
Meskipun demikian, Vatikan belum memberikan pernyataan lebih lanjut mengenai kemungkinan langkah-langkah yang akan diambil jika kesehatannya terus menurun.
Hasil pemindaian CT terbaru mengonfirmasi bahwa Paus Fransiskus kini menghadapi pneumonia bilateral, menambah daftar panjang tantangan kesehatan yang harus dihadapinya.
Artikel Terkait
Paus Fransiskus Murka! Sebut Serangan Israel di Gaza dan Lebanon Tak Bermoral, Dunia Mulai Resah!
Paus Fransiskus Alami Bronkitis, Namun Tetap Aktif Jalankan Tugas dari Casa Santa Marta
Paus Fransiskus Sebut Kekuatan Bersenjata Harus Patuhi Hukum Internasional
Kriya dan Fesyen Jadi Pengganti Pasar Yang Ditarik Masyarakat
BRIN Ajak Jepang dan Malaysia Teliti DBD dan Tuberkolosis