Namun, Partai Demokrat menganggap tindakan ini sebagai bentuk penyalahgunaan kekuasaan.
Partai Demokrat bahkan mengajukan pemakzulan terhadap Yoon.
Pemungutan Suara Pemakzulan: Mampukah Yoon Bertahan?
Pemungutan suara terkait pemakzulan Yoon dijadwalkan berlangsung 14 Desember mendatang.
Sebelumnya, upaya pemakzulan pada Sabtu lalu gagal mendapatkan suara mayoritas.
Namun, tekanan publik terhadap Yoon semakin memanas.
Baca Juga: Rekonstruksi Kasus Pelecehan Oleh Agus Buntung di Mataram, Bikin Heboh hingga Disoraki Warga di TKP
Protes besar-besaran terus terjadi di Seoul, mendesak presiden untuk mundur.
Ribuan warga turun ke jalan setiap hari sejak darurat militer diumumkan.
Darurat Militer dan Tuduhan Pemberontakan
Deklarasi darurat militer Yoon juga berbuntut panjang secara hukum.
Ia telah didakwa melakukan "pemberontakan" oleh pihak berwenang.
Akibatnya, ia dilarang melakukan perjalanan ke luar negeri.
Istana presiden bahkan telah digeledah oleh kepolisian untuk menyelidiki tindakan ini.
Artikel Terkait
HORE! Transaksi Lintas Negara Nggak Pake Ribet, QRIS Kini Bisa Digunakan di Korea Selatan, India, Jepang, dan UAE
Presiden Korea Selatan Yoon Seokyeol Cabut Status Darurat Militer dan Batalkan Semua Aktivitasnya Usai Adanya Upaya Percobaan Kudeta
Ratusan Ribu Warga Korea Selatan Turun ke Jalan, Desakan Pemakzulan Presiden Memanas!
Yoon Suk Yeol Gagal Lolos, Oposisi Korea Selatan Siap Guncang Lagi dengan Pemakzulan!
Presiden Korea Selatan Jadi Tersangka! Deklarasi Darurat Militer Yoon Suk Yeol Picu Kehebohan dan Kritik Tajam