Insiden Beruang Sankebetsu 1915, Kisah Teror Mematikan yang Masih Diingat Warga di Desa Pedalaman Jepang

photo author
- Sabtu, 28 September 2024 | 13:36 WIB
Besarnya beruang Sankebetsu yang pernah meneror warga di pedalaman Jepang (Ist)
Besarnya beruang Sankebetsu yang pernah meneror warga di pedalaman Jepang (Ist)

Baca Juga: Intip Spesifikasi Infinix Zero Flip, Ponsel Lipat Pertama yang Bikin Kamu Tampil Keren, Canggih, dan Siap Bikin Teman Penasaran!

Beruang hampir membunuh Yayo jika saja tidak ada penjaga yang mengalihkan perhatiannya.

Namun amukan beruang tersebut terus berlanjut. Ia berhasil membunuh dua anak laki-laki dan seorang wanita hamil.

Sebelum menghabisi nyawa wanita hamil tersebut, beruang itu bahkan mencaplok kepalanya.

Saksi mata mengatakan wanita hamil itu sempat memohon agar beruang tidak menyentuh perutnya.

Tak lama setelah serangan kedua, kali ini menyertakan enam penembak jitu yang dikirim oleh polisi di kota terdekat Hoboro.

Mereka memutuskan menggunakan mayat para korban untuk memancing beruang tersebut.

Baca Juga: Kolera Mewabah di Sudan, 15.000 Kasus dan 500 Kematian, Apa yang Terjadi di Balik Krisis Kesehatan Ini?

Pada tanggal 14 Desember, ia dan timnya akhirnya berhasil menemukan beruang tersebut di dalam hutan.

Dengan keahliannya, pemburu itu menembak beruang dari jarak 20 yard di jantung dan kepala.
Beruang Sankebetsu akhirnya mati.

Beruang itu berusia 7-8 tahun, memiliki panjang lebih dari 2,7 meter dan berat sekitar 340 kg.

Hasil otopsi menemukan rambut manusia di usus beruang tersebut.

Setelah insiden mengerikan itu, penduduk desa Rokusensawa mulai percaya bahwa beruang itu sebenarnya iblis dan penduduk pun mulai meninggalkan desa tersebut.

Insiden Beruang Sankebetsu 1915 adalah tragedi di Hokkaido, di mana seekor beruang cokelat besar menyerang desa dan menewaskan banyak orang, meninggalkan trauma mendalam dalam sejarah Jepang.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Keikei Utari

Sumber: Akun X

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X