climate-justice

Indonesia Disorot Dunia, Dapat 'Fossil of the Day' di COP30, Tanda Bahaya untuk Masa Depan Iklim?

Rabu, 19 November 2025 | 12:00 WIB
Delegasi Indonesia di COP30 menerima kritik Fossil of the Day. (HukamaNews.com / Instagram @greenfaith.id)

Keputusan ini memperburuk persepsi bahwa pemerintah lebih melindungi kepentingan oligarki energi dibanding melindungi rakyat yang setiap hari berhadapan dengan banjir, longsor, cuaca ekstrem, dan kerusakan ekosistem.

Masuknya pelobi dalam forum resmi membuat isu-isu penting seperti transisi energi berkeadilan, mitigasi bencana, dan hak generasi mendatang tersingkir oleh agenda yang menguntungkan eksploitasi bumi.

Ketika ruang negosiasi global sudah didominasi kepentingan industri, publik mempertanyakan apakah komitmen iklim PBB masih mampu menjadi alat penyelamat planet atau justru alat legitimasi bagi bisnis fosil.

Baca Juga: UAD dan 1000 Cahaya Muhammadiyah Menyalakan Transisi Energi dari Kampus ke Kehidupan

Situasi ini memperlihatkan paradoks besar: Indonesia berbicara tentang ambisi iklim, tetapi langkah yang diambil justru melemahkan fondasi Perjanjian Paris itu sendiri.

Pertanyaan paling mendasar terus menggema: apakah pemerintah masih berdiri bersama rakyat dan masa depan bumi, atau justru bersama mereka yang terus menggerusnya?

Indonesia kini berada pada titik krusial untuk menentukan apakah kritik melalui Fossil of the Day Indonesia akan menjadi alarm peringatan atau sekadar catatan diabaikan.

Momentum COP30 seharusnya dimanfaatkan untuk mengembalikan arah kebijakan pada perlindungan bumi, bukan membesarkan ruang bagi sektor yang memperparah krisis iklim.

Publik menunggu langkah nyata pemerintah untuk menunjukkan keberpihakan yang tegas dan transparan demi masa depan generasi berikutnya.***

Halaman:

Tags

Terkini

Banjir Sumatra dan Krisis Moral Ekologis Bangsa

Sabtu, 6 Desember 2025 | 22:05 WIB

Tragedi Sumatera, Ketika Kesucian Alam Dipertaruhkan

Kamis, 4 Desember 2025 | 14:07 WIB