Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan Prof. Dr. Erawadi, M.Ag., yang hadir mewakili Rektor UIN Syahada Padangsidimpuan, menegaskan bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari ibadah dan refleksi keimanan.
“Bumi bukan hanya ruang hidup, tetapi amanah ilahi yang harus dirawat dengan kesadaran spiritual,” ujarnya.
Selain Hening Parlan, seminar ini juga menghadirkan Dr. Zulkefli Bin Aini dari Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) yang membahas transformasi dakwah di era digital. Ia mengingatkan pentingnya literasi digital dan etika komunikasi Islam agar dakwah di dunia maya tetap beradab dan menyejukkan.
Sesi diskusi berjalan dinamis dengan antusiasme tinggi dari para dosen dan mahasiswa. Pertanyaan yang diajukan menggambarkan semangat baru untuk mengintegrasikan nilai-nilai agama dan tanggung jawab ekologis dalam kehidupan sehari-hari.
Menanamkan Cinta, Bukan Ketakutan
Seminar berakhir dengan pesan kuat dari Hening Parlan: bahwa krisis iklim tidak akan bisa diatasi hanya dengan data dan kebijakan, tetapi juga dengan perubahan kesadaran spiritual.
“Bumi tidak butuh diselamatkan dengan amarah, tapi dengan cinta. Cinta yang lahir dari iman dan kepedulian terhadap sesama makhluk Allah,” ujarnya lembut namun tegas.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan cendera mata dan foto bersama, menandai semangat kolaborasi antara ilmu, iman, dan aksi nyata. Dari ruang akademik di Padangsidimpuan itu, gema dakwah hijau pun bergema: menyeru manusia untuk kembali mencintai bumi sebagaimana Allah mencintai ciptaan-Nya.***