climate-justice

Kunjungan Paus Fransiskus, Momentum Perkuat Kerjasama dan Toleransi Antar Umat dalam Isu Lingkungan

Minggu, 22 September 2024 | 06:07 WIB
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia: momentum untuk perkuat kerjasama antar umat dalam isu lingkungan. Bersatu demi bumi! (Foto: Panitia Penyambutan Paus Fransiskus / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS Greenfaith - Pada awal September 2023, Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia. Kunjungan ini bukan hanya sekadar momen ceremonial, tetapi juga menjadi kesempatan berharga untuk membahas isu yang sangat penting bagi masa depan planet kita: lingkungan hidup.

Sebagai pemimpin global yang vokal tentang isu-isu lingkungan, Paus Fransiskus membawa pesan yang kuat dan mendalam, mengajak umat dari berbagai latar belakang untuk bersatu demi menjaga bumi, rumah kita bersama.

Sebuah studi terbaru mengenai toleransi Muslim di Indonesia terhadap kelompok non-Muslim menunjukkan fakta menarik.

Baca Juga: Reaksi Prabowo Saat Tahu Isi Akun Fufufafa Hina Dirinya dan Keluarga, Prabowo Marah dan Kecewa Kepada Gibran

Ternyata, ajaran agama dan religiusitas bukanlah satu-satunya faktor yang membentuk toleransi.

Penelitian tersebut menemukan bahwa rendahnya interaksi sosial dengan kelompok di luar agama sendiri berkontribusi pada rendahnya tingkat toleransi.

Hal ini menggarisbawahi pentingnya dialog dan kerjasama antar umat beragama dalam menciptakan pemahaman dan saling menghormati.

Paus Fransiskus, dalam ensikliknya yang terkenal, Laudato Si', menekankan betapa pentingnya menjaga bumi sebagai rumah bersama.

Baca Juga: Adu Smartphone September 2024, Samsung Galaxy A35 5G vs Realme 13 4G vs Vivo V30e 5G, Mana yang Lebih Unggul?

Dalam dokumen ini, dia mengajak semua orang, terlepas dari latar belakang agamanya, untuk berperan aktif dalam melindungi lingkungan.

Ini adalah pesan yang sangat relevan, terutama di Indonesia, yang kaya akan keanekaragaman budaya dan agama.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia diharapkan bisa menjadi jembatan untuk meningkatkan kerjasama antar umat beragama dalam isu lingkungan.

Baca Juga: Kucing Busok, Satwa Langka dari Pulau Raas Sumenep yang Perlu Dilestarikan

Mengingat bahwa hanya 27% responden dalam survei nasional Religious Environmentalism Actions (REACT) yang sering bekerjasama dengan umat agama lain, jelas bahwa masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan.

Tentu saja, hal ini menimbulkan pertanyaan penting: bagaimana kita dapat membangun kerjasama yang lebih baik?

Halaman:

Tags

Terkini

Banjir Sumatra dan Krisis Moral Ekologis Bangsa

Sabtu, 6 Desember 2025 | 22:05 WIB

Tragedi Sumatera, Ketika Kesucian Alam Dipertaruhkan

Kamis, 4 Desember 2025 | 14:07 WIB