HUKAMANEWS - Paus Fransiskus mengingatkan dunia akan pentingnya beralih dari energi fosil menuju energi terbarukan sebagai respons terhadap krisis iklim yang semakin mendesak.
Indonesia, dengan ketergantungan yang besar pada energi fosil, harus segera memulai transisi ini demi menjaga kelestarian lingkungan dan melindungi generasi mendatang dari dampak buruk krisis iklim.
Dengan memegang teguh pesan Paus Fransiskus, Indonesia dapat menjadi pelopor dalam mengembangkan energi terbarukan yang lebih berkelanjutan.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Siap Kerja Keras Bantu Pemenangan Pilkada di Jawa Tengah
Indonesia, sebuah negara dengan kekayaan alam yang melimpah, menghadapi tantangan besar dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
Dalam beberapa tahun terakhir, isu krisis iklim semakin mendesak untuk segera ditangani.
Sebagai negara yang berkomitmen dalam Kesepakatan Paris, Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk mengurangi emisi karbon dan beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan.
Di tengah situasi ini, pesan dari Paus Fransiskus dalam pidatonya di COP28 menjadi relevan dan perlu dijadikan panduan dalam menetapkan kebijakan energi di Indonesia.
Pesan Paus Fransiskus di COP28: Kewajiban Moral dalam Menjaga Lingkungan
Dalam pidato yang disampaikan oleh Cardinal Secretary of State Pietro Parolin di COP28, Paus Fransiskus menegaskan bahwa krisis iklim yang kita hadapi saat ini adalah akibat langsung dari tindakan manusia yang merusak lingkungan.
Baca Juga: Puan Maharani Mau PDI-P Menang Pilkada Dengan Santun
Menurutnya, kenaikan gas rumah kaca yang disebabkan oleh aktivitas manusia merupakan sebuah pelanggaran terhadap Tuhan, yang dapat mengancam kelangsungan hidup seluruh umat manusia.
Lebih dari itu, Paus juga menyoroti potensi konflik antargenerasi yang bisa terjadi jika krisis ini tidak segera ditangani.
Pesan ini memiliki makna yang dalam, terutama bagi negara seperti Indonesia yang masih sangat bergantung pada energi fosil.