Lebih jauh, gerakan hijau ini menjadi inspirasi yang melampaui batas kampung. Ia membuktikan bahwa komunitas lokal bisa melahirkan dampak yang luas. Dengan dukungan Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah dan kolaborasi berbagai pihak, inisiatif semacam ini berpotensi diperbanyak di banyak daerah.
“Ini bukan hanya tentang lingkungan, tetapi juga tentang masa depan kita semua,” tegas Heri.
Di era ketika isu perubahan iklim terasa semakin nyata, langkah PRM Patangpuluhan adalah pengingat bahwa menjaga bumi bukan tugas segelintir orang, melainkan tanggung jawab bersama. Dari lorong-lorong sempit Yogyakarta, mereka menunjukkan bahwa cinta lingkungan bisa tumbuh sederhana, mengakar kuat, dan memberi harapan bagi generasi mendatang.***
Artikel Terkait
Agama: Musuh atau Sahabat Lingkungan?
The Potential of Green Zakat in the Faiths for Earth Movement
Green Ranting Gunungpring, Mengelola Sampah dengan Iman, Mewujudkan Sekolah Berkelanjutan
Lentera Perubahan dari Keberagaman, Spiritualitas sebagai Energi Merawat Bumi
Iman, Ekologi, dan Keadilan Energi: Jalan Islam untuk Bumi Berkelanjutan