Dari Al Qur’an hingga Laudato Si: Pesan Lintas Iman untuk Pulau Pari

photo author
- Minggu, 31 Agustus 2025 | 21:19 WIB
Potret sebagian besar daratan Pulau Pari terendam banjir pada akhir tahun 2021. Foto: zvg/Heks
Potret sebagian besar daratan Pulau Pari terendam banjir pada akhir tahun 2021. Foto: zvg/Heks

Bagi mereka, gugatan hukum hanyalah satu cara bertahan. Lebih dari itu, ini adalah pernyataan moral: bahwa keadilan iklim adalah hak, bukan kemurahan hati perusahaan atau negara.

Suara Lintas Iman, Harapan untuk Pulau Kecil 

Perspektif lintas iman mengajarkan bahwa menjaga bumi adalah panggilan iman sekaligus nurani. Dalam Islam, merusak laut berarti menyalahi titah Ilahi. Dalam Katolik, mengabaikan samudera berarti menutup mata terhadap penderitaan sesama dan makhluk ciptaan lainnya. 

Krisis iklim di Pulau Pari memperlihatkan bagaimana iman bisa menjadi bahasa bersama. Agama-agama, dengan tradisi spiritualnya masing-masing, menyerukan satu hal yang sama: bumi bukan milik generasi sekarang semata, melainkan warisan bagi anak cucu. 

Seperti ditulis Paus Fransiskus dalam Laudato Si, “Tidak ada dua krisis yang terpisah, krisis lingkungan dan krisis sosial, melainkan satu krisis kompleks yang harus dihadapi dengan solidaritas global.”

Di sisi lain, suara Islam juga menegaskan prinsip rahmatan lil ‘alamin—rahmat bagi seluruh alam—yang menuntut manusia bersikap adil, tidak eksploitatif, dan menjaga harmoni. 

Kasus Pulau Pari adalah cermin dari luka ekologis yang lebih besar. Gugatan mereka ke pengadilan Swiss mungkin masih panjang, tetapi pesan yang dikirimkan jelas: rakyat kecil berhak menuntut keadilan, dan iman memberikan kekuatan moral untuk melawan. 

Dalam dunia yang sering terjebak pada angka pertumbuhan ekonomi, perspektif lintas iman mengingatkan kita bahwa menjaga laut bukan hanya soal kebijakan, melainkan juga panggilan spiritual. Karena pada akhirnya, laut adalah kehidupan itu sendiri.*** 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Banjir Sumatra dan Krisis Moral Ekologis Bangsa

Sabtu, 6 Desember 2025 | 22:05 WIB

Tragedi Sumatera, Ketika Kesucian Alam Dipertaruhkan

Kamis, 4 Desember 2025 | 14:07 WIB
X