Geopark Raja Ampat sendiri sudah diakui oleh pemerintah Indonesia sejak 2017, dan kemudian mendapatkan pengakuan dari UNESCO pada 2023.
Presiden Prabowo disebut sangat menaruh perhatian terhadap keberlangsungan kawasan ini, mengingat Raja Ampat memiliki potensi luar biasa sebagai destinasi wisata kelas dunia sekaligus rumah bagi ribuan spesies laut endemik.
Dalam pernyataan tambahan, Bahlil menyebut bahwa hasil kunjungan langsung ke lapangan semakin memperkuat keputusan untuk melindungi kawasan tersebut.
Pelestarian biota laut dan langkah konservasi menjadi prioritas, sejalan dengan strategi pemerintah yang mendorong pengembangan wilayah berbasis keberlanjutan.
Baca Juga: Isu Reshuffle Mencuat Usai Megawati dan Dasco Bertemu, Tapi Jawaban Mensesneg: Rahasia Dong!
Dengan pengawasan yang semakin diperketat terhadap PT Gag Nikel dan pencabutan izin perusahaan tambang lainnya, pemerintah berharap tidak ada lagi aktivitas industri yang membahayakan lingkungan Raja Ampat.
Langkah ini sekaligus menjadi sinyal kuat bahwa keberlanjutan lingkungan kini menjadi pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan terkait sumber daya alam di Indonesia.
Bagi kamu yang mengikuti isu lingkungan, perkembangan ini tentu menjadi angin segar.
Upaya serius pemerintah dalam melindungi kekayaan alam Raja Ampat bisa jadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara negara, masyarakat, dan sektor swasta dalam menjaga warisan ekologis yang sangat berharga ini.***
Artikel Terkait
Bongkar Fakta Tambang di Raja Ampat, DPR Temukan Ketimpangan Penindakan, Swasta Malah Bebas?
DPR Minta Menteri Bahlil Lahadalia Cabut IUP Tambang Nikel di Raja Ampat Secara Permanen
Terungkap! Ini Pemilik Kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana yang Viral Diduga Angkut Nikel dari Raja Ampat
Raja Ampat Diselamatkan! Presiden Resmi Cabut 4 Izin Tambang yang Diduga Rusak Kawasan Geopark
Menyusul Raja Ampat, Gubernur Anwar Hafid Cabut Izin Tambang di Palu, Warga Akhirnya Bisa Bernapas Lega Usai 8 Bulan Protes